Susun Roadmap Nasional AI, Indonesia Target Jadi Pemimpin Digital Asia

Jumat, 27 Juni 2025 11:20 WIB

Penulis:redaksi

roadmap_ai.jpg
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat Meutya memberi pidato dalam Asia Economic Summit di Jakarta, Kamis (26/6/2025) mengatakan dengan kekuatan populasi dan adopsi teknologi yang tinggi, Meutya optimis Indonesia berada dalam posisi unggul untuk memimpin transformasi digital di kawasan Asia lewat AI. (Dok Kemkomdigi )

JAKARTA (Floresku.com) — Pemerintah Indonesia tengah menyusun Peta Jalan Nasional Kecerdasan Artifisial (AI) sebagai bagian dari langkah strategis untuk menjadikan Indonesia pemimpin transformasi digital di kawasan Asia. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam pidatonya di ajang Asia Economic Summit di Jakarta, Kamis (26/6).

Meutya menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi dalam posisi sebagai pengikut dalam revolusi digital global. 

Dengan kekuatan populasi dan tingkat adopsi teknologi yang tinggi, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan dan penerapan AI di berbagai sektor kehidupan.

“Teknologi ini bukan lagi pilihan bagi Indonesia. Kami percaya bahwa Indonesia harus mengambil peran, baik melalui adaptasi maupun kepemimpinan dalam arah transformasi digital di kawasan kita,” ujar Meutya.

Menurut data McKinsey, sebanyak 92 persen tenaga kerja terampil di Indonesia telah menggunakan teknologi generative AI. Angka ini jauh di atas rata-rata global sebesar 75 persen dan Asia Pasifik sebesar 80 persen. 

Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pelaku industri di Indonesia telah berada pada jalur cepat dalam pemanfaatan teknologi AI.

Menteri Meutya menyampaikan bahwa AI kini menjadi pendorong utama perubahan, bukan hanya di sektor industri tetapi juga dalam pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan. 

Untuk itu, pemerintah telah menetapkan lima sektor prioritas dalam pengembangan AI, yaitu: kesehatan, pendidikan talenta digital, reformasi birokrasi, pengembangan kota cerdas (smart city), dan ketahanan pangan.

“Dengan investasi berkelanjutan dan pengembangan talenta lokal, AI dapat menjadi motor penggerak inovasi digital dan kemajuan industri sekaligus membawa manfaat nyata bagi rakyat,” kata Meutya.

Sebagai bentuk keseriusan, pemerintah sedang menyusun dokumen white paper Peta Jalan Nasional AI bersama 39 kementerian dan lembaga, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. Dokumen ini akan menjadi pedoman utama dalam membangun ekosistem AI yang inklusif, etis, dan bertanggung jawab.

“Tim penyusunnya berasal dari lintas sektor dan bertugas merumuskan arah kebijakan yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial,” jelas Meutya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi aktif antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan AI yang inklusif dan merata. Pemerintah akan terus mendorong kerja sama lintas sektor agar manfaat teknologi ini tidak hanya dirasakan oleh segelintir kelompok, tetapi menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai penutup, Meutya mengingatkan bahwa tata kelola AI harus berlandaskan pada prinsip etika, transparansi, dan partisipasi publik. 

“AI adalah cerminan nilai dan posisi kemanusiaan kita. Karena itu, penggunaannya harus mengutamakan kepercayaan, pemberdayaan, dan keberlanjutan,” pungkasnya.

Dengan roadmap yang sedang disusun dan kerja sama yang solid, Indonesia optimistis mampu menjadi kekuatan digital yang berdaya saing tinggi di Asia. (Rachel). ***