Paskah
Kamis, 08 April 2021 18:33 WIB
Penulis:redaksi
Penggalan video singkat bertajuk "Bantuan Oknum Pejabat Pemerintah Ditolak di NTT, Relawan: Cuma Pencitraan.”
JAKARTA (Floresku.com) - “Terlalu ribet, terlalu ribet…Kalau sumbang dengan dengan banyak peraturan dan foto kiri-kanan, lebih baik bawa pulang saja ini barang-barang. Bapa-bapa tidak tahu, perjuangan ade-ade ini angkat mayat. Mereka sendiri badannya luka-luka. Kalau ribet begini, lebe bae bawa pulang ini barang-barang. Kami tidak butuh yang macama begini. Masih banyak donatur sumbang dengan ikhlas. Cape urus sumbangan dengan aturan yang ribet begini, ” begitu terdengar suara beberapa wanita dalam video singkat, yang viral di media sosial hari ini, Kamis (8/4).
"Kami taruhan nyawa bapak. Jangan seperti ini, bawa pulang saja ini barang.Kami tidak butuh. Silahkan bawa pulang saja semua," ucap seorang pria dengan nada tinggi.
Demikian, cuplikan ucapan sejumlah warga di salah satu lokasi bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam video singkat tersebut tampak sekelompok warga dan aparat polisi yang diduga relawan yang bertugas menyalurkan bantuan bencana banjir dan longsor di NTT, berbicara dengan nada keras menolak sejumlah barang sumbangan berupa kasur dan berbagai kebutuhan sehari-hari itu hanya "properti" yang digunakan oknum diduga pejabat untuk pencitraan agar viral saja.
Warga dan para relawan menolak mentah-mentah bantuan itu dan meminta rombongan untuk membawanya kembali.
Butuh Solidaritas Kemanusian
Viralnya video singkat bertajuk, “Bantuan Oknum Pejabat Pemerintah Ditolak di NTT, Relawan: Cuma Pentraan,” mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo menanggapi hal ini dan berharap agar tidak terulang kembali dan pemerintah sigap dalam membantu proses pemulihan bencana yang terjadi tanah air.
"Kejadian seperti tidak terjadi lagi dan kordinasi bantuan lebih tetap sasaran karena kita yakin dengan Ibu Risma yang memiliki sprit kemanusian akan mempercepat proses pemulihan," tegasnya (8/4/2021).
Selain itu, Budayawan ini juga mengatakan bahwa dibutuhkan sinergi dan koordinasi Pemerintah Daerah NTT dalam mengatasi musibah angin kencang, banjir, dan longsor yang telah terjadi.
"Kita yakin bahwa semangat solidaritas kemanusian akan menyatukan anak bangsa untuk mengatasi bencana yang menimpa saudara-saudara kita di NTT," kata Romo Beny. (MLA).