Tiga Bandara di NTT Ditutup Sementara Akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Senin, 07 Juli 2025 21:40 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

enutua.jpg
Pengumuman Penutupan Sementara Bandara International Komodo, Labuan Bajo (WhatsApps)

MAUMERE (Floresku.com)  — Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menyemburkan abu vulkanik setinggi hingga 18 kilometer ke atmosfer pada Senin siang dan petang (7/7), berdampak langsung pada operasional penerbangan di wilayah tersebut. 

Tiga bandara utama di NTT ditutup sementara karena terdampak abu vulkanik yang membahayakan keselamatan penerbangan.

Bandara yang terdampak adalah Bandara Wunopito di Lewoleba (Kabupaten Lembata), Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere (Kabupaten Sikka), dan Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo (Kabupaten Manggarai Barat). 

Ketiganya dinyatakan dalam status closed setelah hasil pemantauan menunjukkan adanya paparan abu vulkanik di jalur penerbangan maupun area bandara.

General Manager Airnav Indonesia Cabang Kupang, I Nyoman Oka Wirawa, mengonfirmasi penutupan dua bandara pada Senin sore. 

"Betul ada dua bandara yang ditutup yakni Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere dan Bandara Wunopito Lewoleba di Kabupaten Lembata," ujar Nyoman sperti dikutip CNNIndonesia.com.

Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, mengatakan bahwa hasil paper test yang dilakukan pada Senin malam menunjukkan adanya paparan abu vulkanik di area Bandara Komodo. 

“Hasil paper test positif. NOTAM penutupan sudah dikeluarkan pada pukul 18.00 WITA. Bandara akan ditutup hingga besok pagi pukul 07.00 WITA,” ujar Ceppy dari Labuan Bajo.

Penutupan ini merupakan respons terhadap ancaman serius terhadap keselamatan penerbangan akibat partikel abu vulkanik yang berpotensi merusak mesin pesawat dan mengurangi jarak pandang. 

Penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) sebagai pengumuman resmi penutupan dilakukan oleh masing-masing otoritas bandara.

Kepala Unit Penyelenggara Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, Partahian Panjaitan, menjelaskan bahwa penutupan dilakukan berdasarkan NOTAM Nomor C0984 NOTAMN yang berlaku sejak Senin (7/7) pukul 09.00 WITA hingga Selasa (8/7) pukul 06.00 WITA. 

“Mempertimbangkan aspek keselamatan penerbangan, maka bandara ditutup sementara,” kata Partahian.

Ia menambahkan, berdasarkan pemantauan pada Minggu (6/7), tidak terjadi erupsi secara visual. Namun, angin kencang di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki diduga menjadi penyebab sebaran abu vulkanik ke arah barat dan barat laut yang menutupi jalur penerbangan menuju dan dari Maumere.

Penutupan bandara ini berdampak pada ratusan calon penumpang. Di Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, sebanyak 501 orang penumpang dari tiga rute penerbangan terdampak langsung. Rute-rute tersebut adalah Maumere-Kupang dan Labuan Bajo-Maumere oleh Wings Air, serta rute Maumere-Kupang yang dilayani oleh NAM Air.

Pihak maskapai telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berkomitmen untuk menjadwal ulang penerbangan setelah bandara dinyatakan aman untuk beroperasi.

Gunung Lewotobi Laki-laki diketahui merupakan salah satu gunung berapi aktif di Flores Timur. Erupsi kali ini disebut sebagai letusan terbesar sejak 2023, menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik yang perlu diwaspadai. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas gunung tersebut.

Hingga Senin malam, status tanggap darurat belum ditetapkan, namun otoritas setempat mengimbau warga yang tinggal di sekitar kawasan terdampak untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas terkait mitigasi bencana.

Pemerintah Provinsi NTT juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pihak Kementerian Perhubungan untuk memastikan keselamatan warga serta kelancaran pemulihan operasional bandara jika situasi membaik. (Silvia). ***