NTT
Sabtu, 30 Desember 2023 19:05 WIB
Penulis:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) – Menutup tahun 2023, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima ‘kado pahit' berupa pemulangan jenazah PMI yang bekerja di Malaysia.
Rute Pemulangan : Kota Kinabalu - Kuala Lumpur - Denpasar - Kupang - Maumere.
Kepada media ini, Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia mengungkapkan bahwa pada Mingg (31/12) besok, direncanakan pemulangan jenazah PMI a.n Yohanes Baptista Baga asal Desa Beru Kecamatan Alok Timur Kab. Sikka.
Jenazah dijadwalkan tiba di Bandara Frans Seda Maumere, tanggal 31 Desember 2023 sore.
Sebelumnya, pada Sabtu (30/12) dua jenazah tiba di Kupang dengan Garuda GA 448 pukul 12.40 Wita. Pemulangan lanjutan dijadwalkan dengan pesawat NAM AIR tanggal 31 Desember 2023 pukul 12.30 Wita, rute kupang - Maumere.
Kedua jenazah PMI yang tiba di Kupang pada Sabtu (30/12) adalah:
1. Lenisius Soba asal Desa Zozozea Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende, rute pemulangan Kuala Lumpur - Jakarta - Kupang.
2. Piter Betan alias Petrus Doni Betan asal Kelurahan Lewolere Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur.
Selanjutnya dari Bandara Frans Seda, Maumere masing-masing jenazah akan dibawa dengan mobil ambulans yg difasilitasi BP3MI NTT didampingi 1 petugas P4MI Sikka ke daerah asal masing-masing.
Gabriel Goa mengatakan, selama akar masalah yang menjadi pemicu terjadinya pekerja migran ilegal belum diatasi, kasus PMI ilegal ini bakal terus berlanjut.
Sejauh ini, katanya lebih lanjut, pengambil kebijakan di NTT seakan berdiam diri dengan kasus migran illegal atau perdagangan orang ini.
BP3MI mencatat sepanjang 2023 telah ada 143 PMI asal NTT yang meninggal dunia. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Steven merinci, pada 2018 BPMI memulangkan 105 jenazah dan 2019 sebanyak 119 jenazah. Kemudian pada 2020 sebanyak 87 jenazah, 2021 sebanyak 121 jenazah, dan 2022 sebanyak 106 jenazah. (Sandra).***
10 hari yang lalu
22 hari yang lalu