Flores Timur
Sabtu, 24 Juli 2021 11:57 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
LARANTUKA (Floresku.com) - Warga Adonara kaget sekaligus kesal setelah mengetahui kalau area hutan di seputaran Gunung Ile Boleng, Adonara, Flores Timur (Flotim), hangus dilalap si jago merah.
Berita mengenai inseden kebarakaran itu menjadi perhatian publik Adonara dan Flotim pada umumnya setelah facebooker Niko Tokan mengunggahnya di group face book "Cinta Flotim" pada Jumat, 23 Juli 2021. Unggahan tersebut erepresentasikan gunda gulana hatinya, lantaran insiden kebakaran di seputaran Gunung Ile Boleng.
Bentuk ekspresi kekesalan yang ia tunjukkan, bersatu padu dengan trauma masyarakat setempat pada tragedi bencana banjir yang banyak memakan korban jiwa beberapa waktu lalu. Ekspresi tersebut tersaji dalam dinding group face book "Cinta Flotim" dengan narasi 'Tolong hentikan ini ! Kepada para pelaku pembakaran hutan disekitar wajah Ile Boleng... Sadarlah dan hentikanlah!. Begitu tulis Niko Tokan sekitar pukul 22.45 WITA,, Jumat (23/7) .
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara jelas motif penyebab utama terjadinya insiden kebakaran itu. Namun, dari beberapa tanggapan warganet dikolom komentar, diduga kebarakan tersebut terjadi akibat ulah oknum tertentu secara sengaja. Alhasil, puluhan komentar publik maya dan ratusan like turut andil dalam menumpahkan rasa kesal atas peristiwa kebakaran tersebut.
"Yang bakar mungkin kemarin ngga dapat bantuan... Minta bantuannya", komentar akun LetNan Bhoty disertai emotikon geram.
"Sangat memprihatinkan... Nanti bencana baru cari kambing hitam...padahal ulah oknum seperti ini harus ditindak tegas", lanjut akun Stef Bean.
"Bencana besar baru sajah berlalu. Gunung Ile Boleng bukannya dijaga agar mengurangi bencana banjir, malah dibakar", tambah akun Carolus de Ornay ikut serta.
Hal ini bukan merupakan peristiwa perdana. Pada unggahan Kamilus Tupen Jumat, yang menarasikan insiden serupa pada tanggal 17 Mei 2021 lalu. Dalam unggahan tersebut, beliu mengawalinya dengan kalimat "kebakaran di Lereng sampai puncak Boleng yang disengaja dimulai dari arah timur laut sampai puncak tadi malam. Kegilaan ini menjadi rutin tahunan dan dianggap biasa-biasa sajah, yang mana seolah-olah tidak ada salah secara adat sama halnya dengan pemotongan kayu pahlawan ua-aurayan yang dilaksanakan beberapa warga desa sejak tahun 1970an", tulis Kamilus Tpen Jumat. (Paul Kabelen)
10 hari yang lalu
5 bulan yang lalu