Warga Kecamatan Nangapanda Keluhkan Kelangkaan Minyak Tanah
redaksi - Senin, 07 Februari 2022 13:34ENDE (Floresku.com) - Masyarakat Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, mengeluh soal kelangkaan minyak tanah yang terjadi berapa pekan terakhir ini.
Hal ini disampaikan oleh Marselinus salah seorang warga Kecamatan Nangapanda saat mengantri minyak tanah di salah satu pengecer. Senin, 7 Februari 2022.
Marselinus mengatakan bahwa kasus kelangkaan minyak tanah yang terjadi di Kecamatan Nangapanda bukan hal baru. Soal minyak tanah memang kita selalu kewalahan, apa lagi kita yang dari desa - desa.
- Ifanto Ulbanus Kono, Pemuda di Sikka Ditebas Pemilik Kios Saat Berbelanja
- Ruas Jalan Ndiuk-Subu, Jalur Alternatif ke Labuan Bajo Rusak Parah, Kondisinya Seperti Kali Mati
- KND: Kami Akan Kawal Kasus Pemerkosaan Anak Disabilitas di Manggarai Timur
"Iya soal kelangkaan minyak bukan hal baru bagi kami masayarakat Nangapanda. Bahkan tiap kali minyak masuk di pengecer hanya hitung jam habis, bagaimana dengan kita yang di Desa", ungkapnya.
Senada dengan Mustakim, soal kelangkaan minyak tanah di Kecamatan Nangapanda ini harus menjadi perhatian serius, untuk itu saya meminta pengecer dalam melayani masyarakat harus ada keseimbangan, baik masayarakat di pusat Kecamatan maupun di Desa.
"Saya menyarankan kalau bisa setiap KK hanya bisa lima liter saja, dan disaat mengantri wajib membawa Kartu Keluarga. Sehingga tidak ada yang istimewa. Karena saya lihat ada yang satu KK bisa dengan 5 sampai 10 Jirgen, terus bagiamana dengan saudara - sauadara kita di desa".
Untuk itu saya meminta kepada pemerintah Kecamatan ataupun Kelurahan untuk menindak tegas kepada pengecer yang menjual lebih dari 5 Liter dalam satu KK. Kalau bisa ada pengawasan dari pihak Kecamatan.
- Petrus Selestinus: 'KPK Jangan Genit Main Politik Belah Bambu Mengarah kepada Ganjar Pranowo dalam Kasus Pengadaan KTP-El'
- Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel Terima 10 Bupati dan Wabup dari NTT
- Pemuda Katolik Serukan Program Ekspor Jangan Jadi Jargon Semata
Sementara itu Baba Paulinus, salah satu pengecer minyak tanah di Kecamatan Nangapanda saat di konfirmasi mengatakan bahwa, soal kelangkaan minyak tanah di Nangapanda bukan kesalahan pihaknya.
‘Kalau kami melayani masyarakat itu sesuai dengan ketersediaan minyak dari agen kepada kami,’ujarnya.
"Memang kondisinya demikian yang sudah terjadi selama ini. Kalau sesuai dengan izin kita seharusnya 15.000 Liter dalam sebulan, tetapi yang agen mampu hanya dua tangki 10.000 Liter saja untuk kita pengecer. Jadi mau tidak mau kita tidak bisa melayani semua.'
Ketika ditanya terkait dengan penimbunan minyak tanah, Baba Paulinus mengatakan dengan tegas bahwa tidak ada penimbunan, "Coba bapak periksa saja mungkin ada penimbunan, kami tidak lakukan itu, dan memang ini soal ketersediaan minyak tanah yang terbatas dari agen.
“Sementara kalau soal harga juga kita sesuaikan dengan aturan, yaitu 4000 per liter,” ungkapnya.(Rian)