Kementerian PUPR
Senin, 26 September 2022 11:19 WIB
Penulis:redaksi
KUPANG (Floresku.com) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap telah menyelesaikan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) untuk mendukung penanganan permukiman terdampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja dan Banjir Bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada Kamis, 22 September 2022, Bupati Kupang, Korinus Masneno, Kasatgas Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi NTT dan NTB, Ir. Widiarto, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT, Normansjah Wartabone, ST, M.Si, Perwakilan dari Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Nusa Tenggara II, Direktorat Rumah Khusus, Julin Fiftina, Kajari Kabupaten Kupang, Ridwan Angsar, bersama rombongan berada di Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kamis 22 September 2022 peresmian Huntap sebanyak 124 unit rumah, tipe 36.
Dalam sambutannya, Bupati Masneno memyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, khususnya kepada Kementerian PUPR melalui Satgas Pelaksana Penanggulangan Bencana, Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Nusa Tenggara II dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT yang meringankan beban masyarakat korban Badai Deroja di Kabupaten Kupang.
“Terima kasih karena telah membantu kami menjamin bahwa semua tahapan pembangunan rumah rusak berat telah berjalan cepat, tepat dan aman,” ucapnya.
Kepada masyarakat penerima Huntap, Bupati juga memberikan apresiasi.
“Terima kasihjuga kepada masyarakat penerima manfaat Huntap yang tetap bersabar dalam pengharapan. Juga terima kasih kepada segenap pihak dalam memberikan fasilitas, dukungan dan bantuannya baik untuk penyediaan tanah, bantuan administrasi dan kelengkapan lainnya,”ungkapnya.
Selanjutnya, sambung Bupati, mulai hari ini juga akan dilakukan pencairan bantuan stimulan perbaikan rumah kepada 51 KK penerima bantuan yang tersisa, yaitu bagi 20 KK di Kecamatan Amfoang Barat Laut, 25 KK dari Kecamatan Amfoang Utara dan 6 KK dari Kecamatan Amfoang Timur.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ir.Widiarto menyampaikan ada beberapa pekerjaan yang harus segera diselesaikan seperti jalan dan jembatan.
Menurutnya terdapat 18 lokasi di NTT yang perlu disentuh dan semua harus dapat terlayani.
Sebagai penutup ia berpesan kepada masyarakat penerima bantuan untuk merawat dan menata lingkungan di sekitarnya. “Silahkan bentuk kelompok untuk melakukan penghijauan sehingga lingkungan di sini menjadi lebih asri da nyaman,” pungkasnya. (Silvia). ***