sopir truk
Selasa, 11 Juni 2024 07:29 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
MAUMERE (Foresku.com) – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan NTT 1 (Flores, Lembata, Alor & Pantar) Andreas Hugo Pareira, biasa disingkat AHP, geram setelah membaca berita Floresku.com (Senin, 10/9) mengenai keluhan sejumlah orangtua/wali siswa SDI Iligetang di Kota Maumere perihal dana PIP yang tak kunjung cair.
‘Ini sungguh keterlaluan. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Terus terang, saya kecewa, membaca informasi yang disampaikan melalui berita Floresku.com hari ini,” katanya kepada Floresku.com melalui telepon, Senin (10/6), malam.
'Ini mesti ditelusuri hingga ketahuan apa saja kendalanya dan di mana akar masalahnya," tandas AHP.
Untuk itu AHP menyarankan agar para orangtua/wali siswa penerima dana PIP untuk kembali ke bank untuk mengecek saldo apakah sudah masuk atau belum?
Floresku.com juga bisa ikut memantau, karena bisa jadi dananya sudah masuk dan sudah diambil juga sehingga di rekening bank menjadi kosong.
Menurut AHP, kewajiban pihak bank yang ditunjuk sebagai penyalur dana PIP tidak hanya menerbitkan buku rekening dan kartu ATM, tapi juga mengeprint buku rekening siswa penerima dana PIP sebagai bukti adanya transaksi.
“Dari print buku rekening itu, akan ketahuan apakah dana sudah masuk dan diterima siswa atau belum. Atau dananya memang sudah masuk dan sudah diambil oleh pemiliknya,” ujarnya.
“Kalau sama sekali tidak ada yang masuk ke rekening siswa penerina dana PIP, maka orangtua/wali siswa mesti ke sekolah asal, untuk memastikan apakah anak tersebut namanya benar-benar diajukan sebagai penerima dana PIP atau tidak,” katanya.
“Ini pas kami lagi rapat dengan Kemendekbud dan ada laporan bahwa banyak sekali dana regular yang ngaco. Jadi, tolong dicek lagi keadaan yang sebenarnya di lapangan dan kasih tahu kami segera supaya kami punya alasan dan dasar, punya bukti dan bahan untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak Kemendikbudristek," ujar AHP penuh harapan.
“Mohon sampaikan kepada kami kalau memang ada permainan di antara pihak bank dan sekolah terkait dana PIP siswa,” katanya dengan nada geram.
Menurut dia, normalnya 2 minggu atau 14 hari kerja setelah keluar buku bank, atau setelah aktifasi itu dana sudah ada,” jelasnya.
Namun, sekarang banyak sekali temuan soal ketidakjelasan seputar dana bantuan reguler di berbagai daerah.
“Makanya, saya waktu menyerahkan dana aspirasi untuk bantuan KIP, saya sengaja buat dengan sertifkat, ada Surat Keputusan, ada nama siswa dan sekolahnya. Jadi mereka yang mengurus dana aspirasi KIP tidak bisa main-main. Makanya, kalau soal dana bantuan aspirasi tidak ada yang mempersoalkan.,” jelasnya.
Yang repotnya, banyak data mengenai dana aspirasi itu kemudian diambil alih oleh pengelola dana PIP untuk diusulkandana bantuan reguler, PIP.
“Saya bilang tidak apa-apa data tersebut diambil untuk pengusulan dana bantuan regular, asal dikelola yang benar, biar untuk dana aspirasi saya mengusulkan yang lain,” katanya.
“Namun, terkait masalah dana PIP yang dipertanyakan para orangtua/wali di Maumere, saya minta Floresku.com dan media yang lain untuk tolong terus mengawalnya supaya jadi terang benderang duduk masalahnya,” pungkas AHP. (Silvia) ***
8 hari yang lalu
14 hari yang lalu