kepala
Jumat, 25 Maret 2022 15:08 WIB
Penulis:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Setelah mendengar isu terkait dugaan penyelundupan minyak goreng yang dipraktikkan di Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu, sejumlah wartawan di Manggarai Barat - baranews, Floresku dan nttpembaharuan -terjun ke lokasi, hendak menginvestigasi dugaan penyelundupan minyak goreng itu, Jumat, 25 Maret 2022, pukul 01.00 WITA.
Namun, setibanya di Pelabuhan Wae Kelambu, sistem penjagaan di pintu masuk pelabuhan itu mendadak diperketat. Terlihat, ada lima orang personil dari TNI angkatan laut menjaga dengan ketat di pintu masuk itu.
Berdasarkan informasi dari penjaga pintu masuk itu, masyarakat umum tidak boleh masuk di dalam fasilitas publik itu. Bahkan pers sekalipun tidak diijinkan masuk.
Salah satu wartawan, Rikar menanyakan kepada sejumlah personil itu, mengapa masyarakat bahkan media tidak diijinkan masuk.
Personil itu tidak banyak berkata. Mereka hanya menyampaikan bahwa dirinya memang ditugaskan untuk menjaga dan melarang siapa pun untuk masuk ke dalam pelabuhan termasuk melarang media.
Sementara di sisi lainnya, selang berapa menit sebelumnya, Kapolres dan timnya dari polres Mabar ramai-ramai masuk ke dalam pelabuhan itu.
Tim penjagaan itu kemudian mengarahkan bahwa media dan masyarakat bisa masuk jika Kapolres Mabar keluar.
Pemandangan lainnya, security di pintu masuk itu tidak ada. Berdasarkan penjelasan para penjaga itu, security sedang berada di dalam pelabuhan untuk melakukan koordinasi. Tentang materi koordinasinya tidak dijelaskan oleh penjaga itu.
Akhirnya sejumlah wartawan hanya bisa menunggu dan tidak bisa memantau secara langsung proses bongkar barang dari salah satu kapal barang yang masuk pada malam itu.
Leri, salah satu karyawan pelaksana operasi yang berurusan dengan kontener menjelaskan bahwa kapal yang baru masuk di pelabuhan itu adalah kapal Darma Rucitra.
Kapal itu masuk pukul 17.00 WITA dan melakukan bongkar muatan sampai malam hari.
Sampai berita ini diturunkan Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo, Hasan Sadili belum memberikan jawaban terkait alasan penjagaan di pintu masuk pelabuhan multipurpose itu mendadak diperketat. (Tedy N). ***