Tuhan Yesus
Sabtu, 11 September 2021 23:25 WIB
Penulis:Redaksi
Oleh P Kons Beo, SVD
Minggu, 12 September 2021
(Pekan Biasa XXIV - Sta Eanswida, St Guido)
Bacaan I Yesaya 50:5-9a
Mazmur 116:1-2.3-4.5-6.8-9
Bacaan II Yakobus 2:14-18
Injil Markus 8:27-35
"Et coepit dòcere eos quòniam quòniam opòrtet Filium hòminis pati multa"Mrk 8:31
(Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan)
TAK ada yang luar biasa. Tak perlu dirisaukan berlebihan saat Putera Manusia ditolak. Sebab Jalan Derita adalah jalanNya.
BAHKAN hingga saat ini, Putera Manusia tetap tak diterima. Hinaan dan cercaan sepertinya tak terelakan. Karena NamaNya, sekian banyak derita dan hinaan mesti jadi kisah-kisah di perjalanan hidup bagi yang mengimaniNya.
PERLU kah salib dienyahkan karena derita teramat sangat? Tidak! Harus kah iman kepadaNya ditinggalkan karena banyak tantangan mesti dihadapi? Tidak!
SANGKAL diri, Salib dan Ikut Tuhan tetap jadi jalan mulia demi keselamatan dan kemenangan! Melalui jalan seperti itu kehilangan nyawa mendapat kepenuhannya.
TANDA bahwa kita beriman adalah kedalaman pengakuan akan keselamatan dalam Yesus, Putera Manusia.
Petrus telah mendahului kita dalam pengakuan iman seperti itu. "Engkaulah Mesias" (Mrk 8:29).
TETAPI, kita beriman tidak karena dan tidak untuk sebatas kisah-kisah sukacita, menguntungkan, serta adanya sekian banyak jaminan! Karena jika demikian, maka bayang-bayang iblis segera menyergap (Mrk 8:33).
TAK cuma sangkal diri, pikul salib dan ikuti Yesus sebagai tanda kemuridan yang beriman. Rasul Yakobus tujukan satu jalan iman yang hidup dan berbuah.
"Apakah gunanya kalau seorang mengatakan bahwa ia beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?" (Yak 2:14).
DALAM iman dibangunlah relasi pribadi dengan Tuhan. Saat lahirlah satu pengakuan yang tulus, jujur dan lurus terhadap Tuhan dan segala penyelengaraanNya.
TETAPI, iman itu juga berpautan dengan kualitas relasi kita yang hidup dan menghidupkan dengan sesama! Relasi seperti itu hanya dibangun dengan tindakan karitatif serta memperjuangkan keadilan dan perdamaian!
PERJUANGAN akan iman yang hidup seperti itu, terlebih menyangkut keadilan dan perdamaian, dalam situasi masa kini, sungguh menantang! Bahkan kehilangan nyawa sering jadi taruhan yang tak terhindarkan!
AKUILAH Tuhan Allahmu dalam Yesus, lakukanlah perbuatan baik, serta hadapilah segala risiko dengan penuh kebesaran jiwa karena iman dan pilihan demi kehidupan sesama.
DALAM keyakinan yang sungguh, risiko apapun yang dihadapi justru menjadi jalan pengharapan akan keselamatan! Dalam bahasa Nabi Yesaya kita temukan kekuatan keyakinan itu:
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Sebab Tuhan Allah menolong aku...."
(Yes 50:6-7).
Sungguh, kata Tuhan,
"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan Injil, ia akan menyelamatkannya"
(Mrk 8:35).
Verbo Dei Amorem Spiranti
Selamat Hari Minggu
Tuhan memberkati.
Amin