Bupati Ngada
Senin, 22 Maret 2021 16:50 WIB
Penulis:redaksi
BAJAWA (Floresku.com) – Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan, Tante Nela Paris (tani, ternak, nelayan, pariwisata) harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang ta-ngguh. Tanggung jawab utama untuk menghasilkan SDM yang berkualitas adalah sektor pendidikan dan kesehatan.
Hal ini dikemukakan Bupati Adreas, saat melakukan kunjungan perdana ke kantor Ya-yasan Persekolahan Umat Katolik Ngada (Yasukda) dan memberikan kuliah umum di hadapan sivitas akademika Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Flores Bajawa, Sabtu (20/3).
Kuliah Umum tersebut mengusung tema, "Prospek Pengembangan Tante Nela Paris di Kabupaten Ngada.”
Menurut Bupati Andreas, program unggulan Tante Nela Paris ‘muaranya ada tiga yaitu tuka artinya pangan pengisi perut, teka artinya penjualan demi penghasilan atau pen-dapatan dan tuku artinya mengumpulkan dan menabung demi kemandirian ekonomi.
Oleh karena itu, tandas Bupati, program unggulan ini harus didukungan penuh oleh SDM yang bermutu.
‘Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas kuncinya ada pada penyelenggaran pendi-dikan dan kesehatan yang berkualitas. Yasukda dan Stiper Flores justru berperan pen-ting dalam menghasilkan SDM yang bermutu itu. Nah, itu sebabnya mengapa saya me-rasa berwajib untuk mengunjungi Yasukda. Karena sudah sejak lama Yayasan ini mena-ngani pendidikan mulai dari TK , SD, SLTP dan SLTA, dan beberapa tahun belakangan me-nyelenggarakan perguruan tinggi juga,” jelas Bupati Andreas.
Selain SDM, lanjut Bupati, program Tante Nela Paris perlu ditopang oleh infrastruktur yang memadai, dan aparatur yang bersih dan berdisiplin.
Pada kesempatan tersebut Bupati Andreas juga meminta mahasiswa untuk mengubah mindset.
“Saya minta adik-adik mahasiswa untuk mengubah mindset. Bercita-citalah untuk menjadi wirausahawan yang handal di bidang Tante Nela Paris, jangan lagi bercita-cita untuk menjadi PNS atau lainnya yang peluangnya sangat kecil,” kata Bupati Andreas..
Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Stiper Flores Bajawa Dr. Nicolaus Noi Wuli menyampaikan bahwa hadirnya Stiper Flores Bajawa sendiri sebenarnya mau menja-wabi apa yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Ngada pada khususnya untuk kema-juan SDM, demi kemajuan di bidang sosial ekonomi mengingat delapan puluh persen penduduknya bermata pencaharaian sebagai petani.
Menurut Nicaolaus saat ini Stiper Flores Bajawa memiliki dua program studi yakni Pro-gram Studi Agroteknologi dan Program Studi Peternakan dengan jumlah mahasiswa seluruhnya, 146 orang.
‘Jadi, program studi yang ada di Stiper Flores Bajawa ini sangat sejalan dengan program unggulan Tante Nela Paris,” ujar Nicolaus. (Laporan Domi Mere Wea dari Bajawa).
setahun yang lalu
3 tahun yang lalu