Derita Puluhan Pelajar di Desa Gera, Sikka: Setiap Hari Berjalan Kaki 5 Kilometer selama Dua Jam ke Sekolah

Rabu, 24 November 2021 13:20 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

Pelajar SMPN 2 Mego berjalan kaki ke sekolah menempuh jarak 5 km, dalam waktu 2 jam setiap hari.
Pelajar SMPN 2 Mego berjalan kaki ke sekolah menempuh jarak 5 km, dalam waktu 2 jam setiap hari. (VJ Chabarezy Jr)

EGO (Floresku.com) - Sungguh ironis, pada era teknologi canggih  seperti sekarang ini, ternyata masih ada puluhan pelajar yang harus berjalan kaki berjam-jam untuk menjangkau sekolah setiap harinya. 

Hal ini terjadi di daerah pedalaman Pulau Papua atau pun Kalimantan yang sangat luas, tetapi justru terjadi  di Desa Gera, Kecamatan Mego yang berada dalam wilayah Kabupaten Sikka yang luasnya hanya 1.732 km².

Di desa tersebut, puluhan pelajar SMP harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer menuju ke sekolah, dengan waktu tempuh selama 2 jam perjalanan. 

Jika dihitung dengan arus balik ke rumah, berarti para pelajar itu menempuh jarak 10 km, dengan waktu tempuh empat jam saban hari. 

Cerita pilu ini dituturkan sendiri  oleh dua pelajar di Desa Gera, saat ditemui oleh media ini pada Selasa,  23 November 2021 siang di ruas Wolodolo-Wololangga, tepatnya di Kampung Rate Bito Desa Gera, Kecamatan Mego.

Hal ini dilakoni selama bertahun tahun oleh para pelajar di desa itu demi menimba ilmu di SMP Negeri 2 Mego yang berada di Kampung Kisa. 

Walaupun capek dan lelah tapi tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap ke sekolah demi mencapai cita cita untuk masa depan mereka. Jarak yang cukup jauh dan jalan yang begitu sangat memprihatinkan tapi itu bukan merupakan pengahalang bagi mereka.

Maria Melisa dan Maria Densiana Nona Sao, pelajar kelas IX SMPN 2 Mego (Foto:VJ Chabarezy Jr)

Maria Melisa dan Maria Densiana Nona Sao, pelajar kelas IX SMPN 2 Mego itu berkisah bahwa mereka sangat capek, tiap hari harus berjalan kaki sepanjang 5 kilometer dengan waktu tempuh selama 2 jam. 

Melisa misalnya mengisahkan bahwa ia dan teman-temannya,   saban hari harus bangun jam 5 pagi untuk bersiap-siap  ke sekolah.

“Kaka kami capek karena setiap hari harus jalan kaki  dari rumah ke sekolah selama tiga  tahun ini. Apalagi kami harus bangun pagi jam 5 dan bersiap-siap, kami harus jalan kaki selama 2 jam untuk bisa sampai di sekolah. Kami capek, tapi kami harus semangat  untuk tetap menuntut ilmu demi masa depan kami semangat", ujar Melisa dan dibenarkan oleh Densiana.

Untuk diketahui bahwa kedua pelajar tersebut  tinggal di Kampung Wolokepu sedangkan sekolah mereka berada di Kampung Kisa, Desa Gera, Kecamatan Mego, yang berjarak kurang lebih 5 kilometer.

Desa Gera ini masih sangat tertinggal dari pembangunan baik infrastruktur jalan maupun jaringan telomunikasi daninternet yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar, baik disekolah maupun di rumah. 

Kondisi yang sangat memprihatinkan ini dibenarkan oleh Edi Dore selaku tokoh masyarakat Desa Gera.

Edi Dore menambahkan bahwa kondisi itu sudah lama terjadi. “Selain berjalan kaki selama berjam-jam setiap hari,  para pelajar tidak bisa mengakses informasi dan ilmu pengetahuan dari internet, karena  jaringan internet baik di sekolah mauppun di kampung asal para pelajar, belum tersedia,” ungkap Edi Dore (VJ Chabarezy Jr). ***