kita
Rabu, 31 Desember 2025 20:35 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi

Oleh: Marsel Ado Wawo
Sebentar lagi pertanyaan dan jawaban serta kesimpulan kita pada tahun 2025 akan berakhir. Namun dialektika bertanya, menjawab dan menyimpulkan akan hadir kembali sejak menit pertama tahun baru 2026.
Saya ingin memgusulkan ketika pada menit pertama memasuki tahun baru 2026, kita mulai mengajukan pertanyaan pertama, yaitu Siapakah diri kita.
Dengan pertanyaan ini kita akan lebih mengenal diri kita yang sebenarnya, walaupun kita tidak mengetahui semuanya apa yang ada di belakang punggung kita dan badan kita. Yang jelas Tuhan tahu semuanya.
Pertanyaan selanjutnya adalah Siapakah yang berkuasa atas diriku. Karena Siapakah dia itu yang paling menentukan nasib perjuangan kita ke depan. Kita hidup dan hadir karena jasanya pihak lain.
Silahkan anda menentukan siapa yang paling berkuasa atas diri anda. Apakah anda sendiri, atau ada pihak lain.
Kalau memang anda yang paling berkuasa atas diri anda sendiri, tunduklah pada kekuasaan yang ada pada dirimu itu.
Kalau memang ada pihak lain yang berkuasa atas diri anda, melangkahlah dan berikan hormat dan pujian kepadanya. Bangunlah relasi dan komunikasi yang baik dengan pihak tersebut.
Baca juga:
Namun dalam semua relasi baik dengan diri sendiri maupun dengan pihak lain, kita tidak melepaskan diri dari pertanyaan2. Sepanjangn hidup kita adalah pertanyan.
Kita hidup karena suatu pertanyaan. Kalau tidak bertanya kita akan tersesat. Sejak kapan kita berhenti bertanya, sejak kita menghembuskan nafas terakhir. Selama hayat sudah tidak dikandung badan lagi.
Apakah hidup kita sangat tergantung dari pertanyaan. Jawabanya adalah jelas, kita sangat tergantung dengan pertanyaan yang kita sampaikan.
Apabila anda sendiri yang berkuasa atas diri anda sendiri ajukan pertanyaan kepada dirimu sendiri. Siapakah diriku?
Apabila anda mempunyai orang yang berkuasa ataa hidup anda, tanyalah kepada dia yang berkuasa, siapakah diriku ini. Apakah engkau sungguh2 mengetahui tentang diriku ini.
Kedua - duanya harus menemukan jawaban. Pasti ada jawabannya. Apakah jawabannya, bahwa anda orang yang baik, atau anda adalah orang yang jelek sifatnya. Anda adalah orang yang buruk rupa cermin dibelah. Anda adalah orang yang tidak pernah bersyukur, anda adalah orang yang bersyukur dan murah hati. Yang pasti kita akan memiliki jawabannya
Kemudian kita akan membuat suatu kesimpulan dari jawaban tersebut. Kesimpulannya sangat tergantung kepada kita. Tidak perlu kompromi dengan pihak lain.
Apabila anda mau tetap dengan karakter anda selama tahun 2025, itu hak anda sepenuhnya.
Kalau mau berubah, tentukan langkah2 perubahan. Artinya kita harus memiliki hikmat dan kebijaksanaan.
Susunlah action plan, solusi dan eksekusinya. Buatlah alat ukurnya, agar kita mengetahui kurang lebihnya tindakan dan biaya yang telah kita lakukan.
Jadi benar apa kata para ahli. Hidup kita berkutat dalam dialektikanya Hegel. Pada hal nenek moyang kita sudah berlakukan prinsip hidup seperti apa yang dikatakan Hegel.
Hanya Hegel berani membuat pertanyaan, menemukan jawabannya dan membuat kesimpulan. Itulah penelitian yang selalu membuat kesimpulan dari pengalaman. Pengelaman dulu baru lahir ilmu. Tapi pengetahuan untuk bertanya sejak awal sudah hadir lebih dulu.
Selamat memasuki Tahun Baru 2026. ***