Nagada
Jumat, 03 Mei 2024 10:17 WIB
Penulis:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) - Forum Aktivis Nasional (FAN) mendeklarasikan diri pada Kamis (2/5) sekaligus bertekad menjaga demokrasi dan mengawal jalannya pemerintahan ke depan. Acara perkenalan FAN itu digelar bersamaan dengan perayaan ulang tahun aktivis kawakan, Hariman Siregar yang ke-74, dan sekaligus peresmian sekretariat di Jalan Tegal Parang Selatan No.7.
Ratusan aktivis lintas generasi yang berasal dari ormas mahasiswa Kelompok Cipayung menghadiri acara tersebut.
Tampak juga para inisiator FAN antara lain, Maruarar Sirait, Muhammad Qodari, Bursa Sarnubi dan Angelius Wake Kako. Tak ketinggalan hadir sejumlah aktivis senior, antara lain Hariman Siregar dan eks Ketua MK Jimly Asshiddigie.
Agenda perkenalan FAN dibuka oleh Ketua Umum Bursa Sarnubi yang kemudian dikuti oleh deklarasi forum yang dibacakan oleh Ketua Harian FAN Angelius Wake Kako.
Ketua Harian FAN yang akrab disapa Angelo mengatakan pemerintah ke depan perlu dikawal agar fokus menyelesaikan berbagai persoalan di negeri ini seperti korupsi, ketidakdilan, kemiskinan dan jurang antara yang kaya dan miskin yang kian mengaga.
"Kekuasaan itu perlu dikawal, apalagi kalau kita lihat kecenderungan pemerintahan kita ini dengan kekuatan yang begitu dominan di presidensial. Pemerintah butuh gerakan eksternal dan hal itu tentu diharapkan peran aktif dari para aktivis," ujarnya.
"Sehingga para aktivis ini perlu dihidupkan semangatnya melalu api diskursus agar dapat melahirkan gagasan-gagasan untuk mengimbangi apa yang dilakukan oleh pemerintah," lanjut Angelo.
Tribute to Akbar Tandjung
Angelo pada kesempatan itu juga mengatakan FAN juga akan menggelar acara Tribute to Akbar Tandjung sebagai penghargaan atas keteladanan tokoh itu dalam mengkader kaum muda Indonesia.
Menurut rencana, acara Tribute to Akbar Tandjung akan digelar pada Minggu 19 Mei 2024 di Jakarta Theater pada pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Angelo yang juga Ketua Panitia Tribute to Akbar Tandjung mengatakan acara ini dibuat sebagai penghargaan atas ketokohan Akbar Tandjung.
"Dia memberi perhatian dan dukungan yang besar pada kaderisasi para aktivis nasional, " ujarnya.
Figur Akbar Tandjung, lanjut mantan Ketua PMKRI Nasiona periode 2016-2018 itu juga menjadi inspirasi bagi banyak aktivis di Indonesia dalam komitmen dan kecintaan pada bangsa dan negara Republik Indonesia.
Lebih lanjut Angelo yang juga anggota DPD yang terpilih untuk periode kedua pada Pemilu 2024 dari Dapil Satu NTT, mengakui memiliki pengalaman pribadi terkait dukungan dari figur Akbar Tandjung sebagai seorang senior.
Saat itu, jelasnya, ketika menjadi Ketua PMKRI Cabang Ende pada awal 2013 Akbar sedang berkunjung ke Ende untuk sebuah acara Partai Golkar.
"Ketika beliau ke Ende bertepatan dengan acara Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) PMKRI Ende, saya mengundang Pak Akbar dan beliau berkenan datang dan memberikan wejangan kepada para aktivis muda."
Bahkan saat itu, secara pribadi saya mendapatkan peneguhan karena ia mengatakan sebagai pemimpin organisasi di daerah saya pun memiliki peluang yang sama menjadi pemimpin nasional seperti rekan-rekan aktivis yang berada di Ibu Kota Jakarta. .
"Lebih lanjut perhatian dan dukungan Pak Akbar masih saya alami saat saya menjadi Ketua PMKRI tingkat nasional pada periode 2016-2018, " tegasnya.
Politisi muda itu mengakui bahwa dia sangat berterima kasih ketika dipercayakan menjadi Ketua Panitia Tribute to Akbar Tanjung. "Ini merupakan kesempatan bagi saya secara pribadi untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada beliau," ungkapnya.
Seperti dikehui pria yang bernama lengkap Djanji Akbar Zahiruddin Tandjung yang lahir pada 14 Agustus 1945) atau lebih popular disebut Akbar Tabdjung adalah seorang politikus Indonesia.
Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indionesia (DPR RI) dari 1999 hingga 2004.
Sebagai anggota Partai Golongan Karya (Golkar), ia juga menjabat sebagai ketua umum partai dari 1999 hingga 2004, dan menjadi anggota DPR RI dari Jawa Timur dari 1977 hingga 2004.
Akbar menyelesaikan disertasi tingkat doktor dalam bidang Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2007.
Ia menjabat sebagai menteri di bawah mantan presiden Soeharto dan Bacharuddin Jusuf Habibie . ***
7 bulan yang lalu
3 tahun yang lalu