Dukung Pemanfaatan EBT, SMKN 2 Ende Produksi Kompor Pellet 'Sare Pawe'

Jumat, 24 Juni 2022 12:53 WIB

Penulis:redaksi

kompor.jpg
Uji coba Kompor Pellet 'Sare Pawe' yang diproduksi SMKN 2 Ende. (Rian)

ENDE (Floresku.Com) -Kepala Sekolah SMKN 2 Ende Fransisco Soares menyampaikan terima kasih atas kepedulian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)  mendukung pengembangan kompetensi para siswa melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) untuk memproduksi Kompor Pellet (Komplet) 'Sare Pawe'  berbahan bakar pellet biomasa yang merupakan salah satu produk kreatif SMKN 2 Ende.

Menurut Fransisco, kegiatan produksi kompor pellet biomasa, terjadi kolaborasi para siswa, dimana siswa jurusan Multimedia mendesain model kompornya.

Kemudian siswa jurusan Teknik Pemesinan yang memproduksi beberapa komponen kompor yang selanjutnya akan dirakit oleh para siswa jurusan Teknik Pengelasan.

Selain itu Fransisco menyampaikan bahwa kegiatan produksi kompor pellet juga telah mendorong tumbuhnya sirkuler ekonomi dimana beberapa komponen kompor pellet seperti tiang dan tabung pembakaran disuplai oleh UMKM.

Dengan adanya bantuan PLN juga mendukung program SMKN 2 Ende, dimana produk kompor pellet akan dipasarkan di gedung business centre SMKN 2 Ende dan hasil tersebut telah mengikuti seleksi produk kreatif antar SMK binaan BBPPMPV BOE Malang dengan peserta berjumlah 100an lebih SMK Jawa Bali dan Nusa Tenggara dan SMKN 2 Ende lolos 15 besar sehingga diundang ke BBPPMPV BOE Malang untuk pembinaan dan bantuan modal untuk meningkatkan produksi Kompor Pellet.

“Semoga program PLN untuk mendorong pemanfaatan EBT melalui program TOSS (Teknologi Olah Sampah di Sumbernya) dan program pendukungnya mendapat perhatian dan partisipasi dari para stakeholder lainnya, sehingga semangat pemanfaatan EBT menggantikan energi fosil berhasil dan memberi manfaat bagi masyarakat”, harap Fransiskus.

Sementara itu  Kepala Dinas Lingkungan Hidup Silvester Saka menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN melalui program PLN Peduli  bantuan sarana penunjang TOSS (Teknologi Olah Sampah di Sumbernya) untuk membantu DLH Sikka mengelola sampah, dimana melalui pengelolaan sampah biomasa menjadi pellet untuk energi kerakyatan dan cofiring PLTU, serta menjadi solusi permasalahan sampah dan energi bersih yang ramah lingkungan, terangnya.

Silvester menambahkan, kami akan mengedukasi beberapa kelompok masyarakat untuk memilah sampah organik dan non organik sehingga sampah organik dapat diolah menjadi Pellet biomasa,ucapnya.

Manager PLN UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) Flores, Lambok R. Siregarmenyampaikan, Program TJSL PLN berupa sarana penunjang TOSS merupakan bagian dari wujud kepedulian PLN mendukung lingkungan yang bersih dan sehat, menjaga kelestarian alam dan meningkatkan bauran energi bersih.

Lambok menyampaikan, “ketersediaan energi fosil yang terbatas dan tidak ramah lingkungan serta upaya peningkatan bauran EBT (Energi Baru Terbarukan) menjadi 23 persen pada tahun 2025 yang menjadi target pemerintah adalah peluang bagi kita untuk berkolaborasi mencari potensi-potensi sumber daya yang ada seperti sampah organik dan sumber daya lainnya yang dapat dikelola untuk diolah menjadi energi bersih yang ramah lingkungan” . (TIM)