flores
Selasa, 19 September 2023 11:24 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
MBAY (Floresku.com) - Gunung Ebulobo, juga dikenal sebagai Emburombu atau Puncak Nage Keo, adalah gunung stratovolcano yang terletak bagian selatan dari Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Gunung Ebulobo menjulang di atas Kecamatan Boa Wae, yang terletak di bawah lereng barat laut gunung tersebut.
Ebulobo adalah gunung api dengan bentuk paling simetris di antara 14 gunung api di Flores.
Gunung ini memiliki ketinggian 2124 m, dengan bagian atas kubah lava berbentuk datar.
Menurut catatan peneliti Belanda, Ebulobo pernah meletus, namun tak terlalu besar, pada tahun 1830.
Semenjak itu terjadi beberapa letupan kecil berupa lelehan lava di lereng utara serta letusan-letusan eksplosif pada puncak kawahnya.
Laporan Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin (VAAC) (BGVN 38:11) membahas letusan di puncak Ebulobo terjadi pada tahun 1969.
Waktu itu ebolobo mengeluarkan abu dan uap serta "api" (umumnya dianggap sebagai pijar tetapi mungkin juga nyala api) .
Kemudian, berdasarkan pengamatan PVMBG, Darwin VAAC dilaporkan bahwa pada tanggal 12 Maret 2013 gumpalan abu dari Ebulobo naik hingga ketinggian 3 km (10.000 kaki) dpl. (800 m di atas puncak) dan melayang ke arah barat.
CVGHM (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), mengeluarkan laporan tentang Ebulobo pada tanggal 26 Agustus 2013 yang menginformasikan kepada pembaca bahwa selama Agustus 2013, para pengamat mencatat satu atau lebih emisi panas keluar dari kawah.
Gumpalan yang dihasilkan konsistensinya jarang, berwarna putih, pada tekanan lemah, dan menjulang setinggi 5-30 m di atas puncak. "Asap" dicatat.
Laporan CVGHM mencatat, pada malam 21 Agustus 2013, pengamat di sisi utara gunung berapi melihat pijaran di kawasan puncak. Pengamatan pada malam tanggal 22-23 Agustus menunjukkan titik-titik pijar tidak berubah. Pijaran tersebut dianggap anomali, karena tidak terlihat lagi sejak tahun 2011.
Penyebab pasti dari daerah pijar tidak dilaporkan. Tidak ada retakan baru, aliran lava, atau aliran piroklastik yang dilaporkan. Cahaya tersebut kemudian dihentikan seperti yang dibahas dalam laporan tindak lanjut bulan Oktober 2013.
14 gunung api di Flores
Flores adalah pulau kecil yang kaya gunung berapi. Peneliti Belanda, Kemmerling (1927, 1929a, 1936), ketika mengunjungi Flores pada tahun 1924 dan 1925 mendeskripsikan bahwa Flores memiliki 14 gunung berapi.
Ke-14 gunung api tersebut adalah:
13 hari yang lalu