Firsta Yunida: Kelimutu, Destinasi Wisata yang Luar Biasa Indah

Minggu, 21 Februari 2021 06:22 WIB

Penulis:Redaksi

Kelimutu-Crater-Lake.jpg
Kelimutu, Ende

Jakarta: Setelah puas mengunjungi sejumlah destinasi wisata di wilayah Manggarai dan Ngada, saya  menuju Ende, sebuah kota di pesisir selatan Flores. Ende adalah kota terbesar di Flores, rumah bagi sekitar 60.000 orang. Kota ini memiliki setting yang dramatis, karena berada di tepian teluk dan diapiti dua gunung yaitu gunung Meja dan Gunung Ia.

Ende memikiki  bandara dan pelabuhan laut yang dapat menghubungkan warganya dengan bagian lain Indonesia. 

Walau terdapat situs bersejarah, rumah pembuangan Bung Karno dan taman dimana beliau merenungkan dasar negara Indonesia, Pancasila, Ende sendiri bukanlah tujuan wisata utama. Namun, Ende menyediakan akses ke Kelimutu dan Moni, yang berjarak sekitar 90 menit perjalanan dengan bus. 

Kelimutu, Tiga kawah berbeda warna

Banyak pengunjung ke Flores tidak berhasil lebih jauh ke pedalaman selain kota pelabuhan Labuan Bajo, basis untuk menjelajahi Taman Nasional Komodo, rumah bagi komodo yang menakutkan. Tetapi, sesungguhnya kalau mereka mau, mereka dapat  menjelajah lebih jauh ke arah timur, ke daerah pedalaman dan pegunungan yang tertutup hutan di pulau itu. Di sana mareka  akan dihadiahi situs-situs yang sangat menakjubkan. Salah satu di antaranya adalah Kelimutu.

Kelimutu terkenal dengan tiga danau yang berada di kawahnya, dipisahkan oleh bebatuan tipis. Pergeseran keseimbangan bahan kimia dan mineral di dalam air berarti bahwa warna danau berubah secara teratur - sepanjang tahun 2016 berubah enam kali - tetapi danau tersebut selalu tampak mempesona, bagai kolam cat raksasa. Ketiga danau tersebut biasanya berwarna biru kehijauan, khaki, dan merah tua. Danau biru kehijauan cenderung memiliki warna yang sama, sementara dua danau lainnya berfluktuasi secara liar.

Dulu, hingga dekade 1970-an, warna airnya lebih unik dan sangat mengesankan, karena terdiri dari tiga warna, serupa dengan warna bendera Belanda, merah, putih dan biru.

Meski kini warnanya sudah berubah, danau-danau tersebut masih sangat indah, terutama ketika matahari terbit. Bahkan, mereka terlihat cantik (dan berbeda) sepanjang hari. 

Banyak pengunjung yang memilih naik ojek atau mobil menuju puncak, lalu turun kembali. Namun, bagi mereka yang memiliki sifat pemberani dapat berjalan kaki, mendaki ke puncak. Dan itu harus dilakukan ketika masih sangat subuh yang  dingin, supaya bisa tiba di puncak saat  matahari terbit di ufuk timur. Itu pun kalau lagi beruntung. Sebab, kabut tebal sering menyelimuti puncak Kelimutu, sehingga pemandangan Anda jadi terhalangi. 

Suasa puncak Kelimutu memang kental bernuansa magis. Tidak mengherankan, Kelimutu dan danaunya menempati tempat penting dalam mitologi lokal. Danau-danau itu dikatakan menyimpan jiwa-jiwa orang mati. Orang muda pergi ke danau biru kehijauan, orang tua ke danau khaki dan orang jahat ke danau merah.

Cara menuju ke Kelimutu

Kelimutu adalah keharusan mutlak jika Anda melakukan perjalanan darat melintasi Flores. Meskipun perjalanannya jauh, mengingat jarak yang ditempuh, itu bermanfaat. Rute yang populer adalah dari Labuan Bajo ke Bajawa - perjalanan bus sepuluh jam - diikuti dengan bus atau mobil lain ke Ende, yang memakan waktu dua jam. Alternatifnya, Anda bisa menyewa mobil sewaan dengan sopir untuk mengantar Anda menyusuri Flores.

Jika Anda menginap di Ende, Anda butuh waktu 1,5 jam untuk meraih puncak Kelimutu yang berjarak sekitar 60km. Namun, jika Anda mengina di Desa Moni, di kaki Kelimutu, ditempuh sekitar satu setengah jam. Makanya,mayoritas pengunjung Kelimutu memilih menginap di Moni. Apalagi, di Moni sendiri terdapat rumah penginapan dengan harga bervariasi. 

Mereka yang memiliki anggaran terbatas harus menuju ke Antoneri Lodge, yang menawarkan kamar sederhana namun bersih dengan harga yang terjangkau. Sementara Estevania Lodge adalah pilihan kelas menengah yang bagus. Jika uang bukan masalah besar, pergilah ke Kelimutu Ecolodge. Terlepas dari banyaknya pilihan, banyak hotel Moni hanya memiliki sedikit kamar. Sebaiknya memesan terlebih dahulu selama bulan-bulan puncak wisata di bulan Juli dan Agustus.

Akhirnya, satu hal yang ingin saya tegaskan:  “Kelimutu is a must for anyone travelling through Flores. It’s an extraordinary beautiful place even by the high standards of Indonesia’s.”***