Tuhan
Jumat, 03 Desember 2021 19:37 WIB
Penulis:redaksi
BORONG (Floresku.com)-Gerakan Rakyat Manggarai Timur (GERAM) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) di Lehong, Desa Gurung Liwut, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Jumat, 03 Desember 2021.
Koordinator umum GERAM, Andrianus Kornasen mengatakan demonstrasi dilakukan lantaran banyak persoalan yang terjadi di Kabupaten Matim misalnya, peningkatan lapen tidak berkualitas dan krisis air minum bersih.
Lebih lanjut Andre, Kabupaten Matim masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem dengan jumlah penduduk miskin 44.630 orang atau 15,43 % dari total penduduk kabupaten Matim.Status kemiskinan ekstrem tersebut menjadi pukulan telak bagi seluruh rakyat Matim.
"Kami menilai pemerintah lamban dan tidak pro rakyat dalam pengambilan kebijakan. Atas dasar itu hari ini Geram turun ke jalan dan gruduk kantor DPRD Matim guna menuntut semua poin yang menjadi aspirasi kami," tegasnya.
Koordinator lapangan aksi (Korlap) GERAM Epost Ngaja menyampaikan bahwa DPRD hakekatnya merupakan lembaga penyambung lidah rakyat. Lembaga untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat sebagaimana yang termaktub dalam amanah UUD 1945.
Epost juga menerangkan bahwa dalam pasal 69 UU MD3 pasal 69, DPR mempunyai fungi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Namun, amanah pada UU di atas berbanding terbalik dengan kinerja DPRD kabupaten Matim. Begitu banyak soal di kabupaten Matim yang luput dari perhatian khusus DPRD.
"DPRD Matim lemah dalam melakukan pengawasan di setiap penyerapan anggaran untuk pembangunan. Lembaga DPRD dininabobokan oleh kepentingan eksekutif," tegas Epost.
Epost juga menilai DPRD Matim kehilangan roh dalam jalankan fungsi legslasi, anggaran, dan pengawasan
“Ada empat poin yang mau kita sampaikan kepada DPRD Matim, pertama, DPRD harus memprioritaskan anggaran untuk kepentingan Masyarakat,” ungkap Epost.
“Kedua, DPRD Matim bersikap tegas terhadap kinerja pemerintah. Ketiga, DPRD Matim secepatnya bentuk PANSUS dalam menyelesaikan setiap persoalan dan buruknya kualitas pengerjaan proyek di kabupaten Matim,” katanya.
"Keempat, DPRD Matim diminta untuk melaksanakan hak Interpelasi yang pro rakyat," kata Epost lagi.
Sementara itu Wakil Ketua II DPRD Matim, Damu Damian menyambut baik anggota GERAM. Ia membuka ruang untuk berdialog dalam ruang rapat DPRD guna memberikan jawaban tuntutan para demonstran.
Kemudian, beberapa poin yang disampaikan masa pendemo, ia mengakui bahwa itu benar adanya. Namun dirinya berjanji dalam waktu dekat melakukan rapat bersama anggota dewan lainya untuk membahas tuntutan yang disampaikan GERAM.
"Tuntutan yang disampaikan teman-teman GERAM sangat bagus. Selanjutnya akan kami bahas pada sidang DPRD nanti. Karena untuk saat ini tidak mungkin, teman-teman lihat sendiri anggota DPRD hanya sebagian yang hadir," Tegasnya. (FH)