Sikka
Kamis, 27 November 2025 04:56 WIB
Penulis:redaksi

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo meningkatkan pengawasan laut secara signifikan untuk memastikan keamanan wilayah perairan yang menjadi jalur utama wisatawan.
Langkah ini dilakukan melalui kerja sama erat dengan berbagai instansi terkait, menyusul melonjaknya arus pergerakan wisatawan domestik maupun mancanegara sepanjang tahun 2025.
Kepala Kantor Imigrasi Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, menyatakan bahwa pengawasan terpadu di perairan Labuan Bajo adalah kebutuhan mendesak.
“Sinergi dengan TNI-Polri, KSOP, dan pemangku kepentingan pariwisata sangat penting untuk mencegah potensi pelanggaran keimigrasian,” ujarnya kepada AntaraNews, Rabu (26/11).
Sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas, Labuan Bajo mengalami peningkatan tajam kedatangan kapal pesiar dan yacht. Data TPI laut mencatat 19.837 orang tiba melalui jalur laut, sementara 7.761 orang tercatat keluar. “Rata-rata pelintas laut adalah warga negara asing, sehingga pengawasan wajib diperkuat,” tambah Charles.
Operasi Timpora di Empat Kabupaten
Untuk memperluas jangkauan pengawasan, Imigrasi Labuan Bajo bersama Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) telah menjalankan lima operasi sepanjang tahun ini, mencakup wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, dan Ngada. Selain itu, terdapat empat operasi gabungan dan 28 operasi mandiri guna memastikan wisatawan mematuhi aturan izin tinggal dan perlintasan.
Pada jalur udara, TPI Bandara Internasional Komodo mencatat 25.258 kedatangan dan 24.889 keberangkatan. Angka tersebut memperlihatkan betapa dinamisnya aktivitas kunjungan wisata di Labuan Bajo.
APOA Perkuat Sistem Pelaporan Orang Asing
Di sisi lain, Imigrasi terus mendorong peningkatan pelaporan keberadaan orang asing oleh pelaku usaha akomodasi melalui Aplikasi Pengawasan Orang Asing (APOA). Aplikasi ini mempermudah hotel maupun penginapan dalam memindai paspor dan melaporkan tamu asing secara cepat.
Sepanjang 2025, tercatat 61.694 orang asing telah dilaporkan melalui APOA. Menurut Charles, data tersebut sangat penting untuk memetakan pola pergerakan dan aktivitas warga asing, sekaligus menjadi referensi bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan pengembangan pariwisata serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ini bukan sekadar angka. Data APOA membantu kami membaca perilaku wisatawan asing dan memastikan semua proses berjalan sesuai ketentuan,” katanya.
Upaya intensif Imigrasi Labuan Bajo ini diharapkan dapat menjaga keamanan perairan sekaligus mendukung citra Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. (Tari, sumber KB Antara). ***
setahun yang lalu
4 tahun yang lalu