PIP
Senin, 24 Juli 2023 10:36 WIB
Penulis:redaksi
DEPOK (Floresku.com) - KSP Kopdit Pintu Air, KCP (Kantor Cabang Pembantu) Kampung Sawah, Kota Bekasi, Jawa Barat menggelar sosialiasi tentang KSP Kopdit Pintu Air ke warga diaspora NTT yang bermukim di wilayah Depok dan sekitarnya.
Sosialisasi dilakukan pada Sabtu (15/7) bertempat di kediaman keluarga Elven Rajalewa di Grand Depok City, Cluster Alamanda C7/18, Depok, Jawa Barat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pengurus KSP Kopdit Pintu Air KCP Kampung Sawah, Wakil Ketua Komite, Sirinus Gleko, Manajer, Vincen Funan dan Satuan Pengawas Internal (SPI), Sabinus Moa.
Acara diawali dengan makan siang bersama dalam suasana kekeluargaan dan penuh keakraban.
Calon anggota yang hadir sebanyak 17 orang dan tampak sangat antusias mendengarkan penjelasan yang disampaikan Sirinus Gleko.
Pertanyaan-pertanyaan kritis disampaikan dan diskusi menjadi hangat di siang akhir pekan itu.
Farida Denura selaku inisiator menjadikan wilayah Depok sebagai titik kumpul berikutnya mengatakan warga diaspora NTT di wilayah Depok dan sekitarnya cukup banyak meski tidak merinci berapa jumlah warga, sehingga menjadikan Depok menjadi titik kumpul berikutnya.
“Dengan titik kumpul di Depok ini maka KSP Kopdit Pintu Air mendekatkan diri dengan warga diaspora NTT di Depok dan sekitarnya dan mengajak mereka menjadi anggota dimana melalui koperasi ini warga dididik untuk rutin menabung dan menghindari gaya hidup konsumtif,” ungkap Farida, jurnalis senior yang juga Kepala Humas-Media Center Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Sedangkan Misinya adalah menjaring seluruh lapisan masyarakat Indonesia menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air terkhusus masyarakat kelas nelayan, petani, peternak, dan buruh atau masyarakat NTT.
KSP Kopdit Pintu Air adalah koperasi simpan pinjam terbesar di Indonesia saat ini. Lembaga ekonomi ini didirikan dan berkantor pusat di Dusun Rotat, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka (Maumere), Flores-NTT.
Saat ini jumlah anggotanya tercatat mencapai 346.000 untuk saat ini, dengan 59 kantor cabang dan 12 KCP. Hingga akhir tahun 2022, jumlah aset tercatat mencapai Rp 1,75 triliun. (MAR/Sumber:Enbe Indonesia)**
2 tahun yang lalu