Kadis Kesehatan Manggarai, drg. Bartolomeus Hermopan: Kami Selalu Dorong Apotik di Manggarai untuk Jual Obat Saja

RUTENG (Floresku.com) - "Idealnya, apotik itu jual obat. Ada barang lain di luar itu pilihan dari pengusaha itu sendiri. Tetapi bahwa, ketika kita periksa bahwa obatnya tidak ada dan lebih banyak barang-barang lainnya, itu yang jadi masalah. Kemudian, terkait penyimpanan obat. Jangan sampai disimpan dekat minyak tanah. Namun, kami memang tidak pernah rekomendasi agar sebuah apotik itu boleh jual  minyak tanah. Tidak pernah. Malah kami selalu dorong agar harus jual obat saja."

Demikikian kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, drg. Bartolomeus Hermopan  saat diwawancarai Floresku.com di ruang kerjanya terkait izinan dalam mendirikan sebuah apotik, pada Rabu 9 Maret 2022.

Kadis Kesehatan Hermopan menjelaskan, sebetulnya ijin untuk mendirikan apotik itu kita mengeluarkan surat rekomendasi saja.  Selanjutnya, pelaku pemohon itu mengajukannya itu ke Badan Perijinan Satu Pintu. Badan itu yang  akan memberikan surat permohonan untuk melakukan survei terhadap apotik itu.

• Poltekkes Kupang Buka Kelas di Maumere
• Kementerian PUPR Bangun 900 Hunian Wisata di 5 KSPN Unggulan Non Super Prioritas
• Menag Upayakan Undang Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransikus

"Jadi, Dinas Kesehatan, khususnya Bagian Sumber Daya Perijinan itu, yang  akan melakukan survei kelengkapan, misalnya obat, pencahayaan dan segala macam, sedangkan hal yang lain diurus oleh pemohon sendiri," ungkap Kadis Hermopan.

Lebih lanjut  Hermopan menjelaskan, kalau bagian cheklistnya itu, menilai bahwa sudah memenuhi persyaratan, maka dinas akan mengeluarkan rekomendasi  perijinan pendirian apotik.

"Nah, salah satu komponen di dalamnya adalah surat ijin praktek apoteker. Itu wajib," tegasnya.

Kadis Hermopan melanjutkan, kalau saja baru mengajukan permohonan, tentu dinas tidak memberikan rekomendasi. Tetapi, kalau sudah berjalan dan pada saat itu dinas akan melakukan visitasi atau monitoring terdapat kelalaian di luar persyaratan atau tidak memenuhi. Misalkan dalam hal administrasinya maka kita akan memberikan teguran, atau  bisa saja dinas tidak memberikan rekomendasinya.

"Karena kita bersama balai POM juga. Balai POM akan melihat ketersediaan obatnya dan itu juga termasuk dia punya lokasi apotik, apakah tempatnya lembab atau tidak karena itu berpengaruh juga terhadap obat-obatan," cetus Hermopan.

Dari sisi tenaganya, lanjut Hermopan, penanggungjawab tentu harus ada. Nanti, yang boleh berjaga-juga bisa saja asisten apoteker. Kalau tidak, maka tidak bisa diberikan ijin.

"Penanggungjawabnya harus ada. Dan kita memang selalu melakukan pemantauan. Dan juga kalau ada laporan dari masyarakat maka kita berikan teguran. Kewenangan kita sampai di situ. Soal nantinya dipidana, itu kewenangannya aparat kepolisian. Dan kalau ada laporan polisi maka itu bisa jadi suatu delik aduan," ungkapnya.

• Kapal Wisata 'Noah Komodo' Hilang Kendali di Perairan Pulau Sebayur Manggarai Barat
• Protes Proyek Geothermal, Masyarakat Adat Wae Sano Duduki Kantor Bupati Mabar
• Tujuh Orang Siswa SMP Negeri 11 Ruteng, Manggarai Terkonfirmasi Positif Covid-19

Lebih jauh,  Hermopan menjelaskan, di dalam apotik itu misalnya ada suplemen makanan nutrisi. Ada jual susu, sebetulnya tidak dilarang juga. Tetapi, kompenen utama apotik memang obat-obatan.

"Kalau mungkin ada etalasenya yang kosong dan dia mau pajang dengan makanan nutrisi. Iya tidak apalah. Demikian pun juga dengan susu. Namun, jenis apa dulu. Kalau semua jenis susu mending rubah saja jadi toko susu," cetusnya.

Menurut  Hermopan, sebetulnya selama ini belum ada pengalaman bahwa kita menegur atau memberi sangsi terhadap apotik yang menjual ada barang lain di dalam apotik itu, seperti susu. Belum ada teguran seperti itu. 

Tapi bilamana ada laporan dari masyarakat maka dinas  akan coba cek bagaimana itu. Jangan sampai komponen di luar obatnya lebih besar daripada komponen obatnya.

• Angka Stunting di Matim, SSGI Sebut 42,9 Persen dan e-PPGBM, 13,7 Persen. Simak Penjelasan Ketua Pokja Stunting Matim!
• Pastikan Kesiagaan Anggota, Seksi Propam Polres Mabar Kembali Lakukan Sidak
• Satpol PP dan Damkar Kabupaten Manggarai Gelar Raker Optimalisasi Penegakan 49 Perda

"Kenapa tidak buka toko yang lain saja to? Sebenarnya, kita bisa beri teguran kalau ada seperti itu, hanya kita belum dapat laporan saja. Kalau ada yah biar kita bisa cek. Supaya kasih pisalah. Obat ini kan sesuatu untuk masyarakat dan langsung dimakan nanti. Bagaimana kalau obat terkontaminasi dengan minyak tanah atau rinso. Yah, enggak boleh lah. Mending buka tempat lain saja," terangnya.

"Karena ada juga di Permenkes tentang apa yang seharusnya dijual di apotik. Kalau ditemukan ada, misalnya yang diperbolehkan di situ jual obat. Lalu, dia jual sembako atau rinso. Nah ini salah. Maka kita bisa cek dan beri rekomendasi untuk tutup sementara karena tidak jalankan sesuai dengan funsinya. Tetapi kalau dia jual makanann nutrisi atau enervonce itu memang tidak apa-apa," tambahnya. (Jivansi). ***