Kata Ahli: 'Daging Dinosaurus' Bisa Dilahap dan Lezat - Tergantung Spesiesnya

Kamis, 06 November 2025 09:49 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

daging.jpg
Kita dapat menilai kelezatan daging dinosaurus prasejarah berdasarkan dinosaurus yang hidup saat ini. ( mikeledray / Shutterstock.com)

JAKARTA (Floresku.com) - Meski dinosaurus telah punah jutaan tahun lalu, kita sebenarnya masih hidup di “zaman dinosaurus”. 

Burung modern adalah keturunan langsung dari dinosaurus, dan bersama buaya, mereka termasuk dalam kelompok besar bernama Archosauria—“reptil penguasa” yang memiliki struktur tengkorak khas dengan celah di depan mata. 

Karena hubungan kekerabatan ini, para ilmuwan sering menggunakan burung dan buaya untuk menelusuri bagaimana rupa, suara, dan perilaku dinosaurus. 

Namun, bagaimana jika kita menggunakannya untuk hal yang lebih… kuliner? Bagaimana rasanya jika kita bisa mencicipi daging dinosaurus?

Profesor Steve Brusatte, ahli paleontologi dan penasihat ilmiah untuk film Jurassic World, menjawab dengan antusias:

“Saya yakin daging dinosaurus bisa dimakan, dan tergantung spesiesnya, mungkin cukup lezat,” katanya. “Mungkin ada beberapa yang beracun atau rasanya tidak enak, tapi pada dasarnya manusia bisa makan berbagai jenis hewan, jadi tidak ada alasan kita tidak bisa makan dinosaurus—dan mungkin kita akan menikmatinya.”

Menurut Brusatte, hewan yang paling enak dimakan biasanya adalah herbivora, seperti sapi atau rusa. Karena itu, dinosaurus pemakan tumbuhan seperti Brontosaurus, Triceratops, atau Stegosaurus kemungkinan memiliki rasa yang lezat, sementara predator seperti Tyrannosaurus rex atau Velociraptor mungkin tidak terlalu menggugah selera.

Namun, tidak semua “dinosaurus modern” aman untuk disantap. Beberapa burung di dunia saat ini bersifat beracun, seperti hooded pitohui dari Papua Nugini, yang tubuh dan bulunya mengandung neurotoksin kuat akibat memakan kumbang beracun Choresine pulchra

Racun ini bisa menyebabkan mati rasa, kelumpuhan, bahkan kematian—mirip dengan racun katak panah beracun di Amerika Selatan.

Untungnya, kebanyakan burung dan buaya tidak beracun, dan keduanya sering dikonsumsi manusia tanpa masalah. 

Maka, jika kita bisa memilih dengan aman, daging dinosaurus pemakan tumbuhan kemungkinan akan terasa mirip unggas besar—mungkin seperti perpaduan antara ayam dan buaya—dengan aroma khas reptil purba.

Jadi, jika suatu hari restoran prasejarah benar-benar ada, menu “steak Stegosaurus” mungkin akan jadi hidangan favorit. 

Namun, bagi yang penasaran dengan rasa daging kuno, para ilmuwan sudah pernah mencicipi sup dari bison berusia 50.000 tahun—dan hasilnya? Masih bisa dimakan. (Leonny - sumber: www.iflscience.com). ***