kekerasan seksual
Jumat, 29 April 2022 09:16 WIB
Penulis:redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Komisi Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC) Keuskupan Ruteng menggelar penguatan kapasitas seksi JPIC Paroki se - Keuskupan Ruteng, bertempat di Rumah Retret Bunda Karmel yang berlokasi di Wae Lengkas, Kabupaten Manggarai.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut diketahui membahas sejumlah isu, di antaranya: isu ekologi, isu perlindungan anak dan isu migran.
Selain itu, kegiatan yang digelar tersebut juga menjadi salah satu bentuk komitmen Komisi JPIC Keuskupan Ruteng terhadap lingkungan hidup dalam Tahun Pastoral Pariwisata Holistik tahun 2022 untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan, yang merawat kelestarian dan keutuhan ciptaan.
Ketua JPIC Keuskupan Ruteng, RD Marthen Jenarut dalam sambutannya menyampaikan selamat datang dan juga ucapan terimakasih atas respon positif dari paroki se-keuskupan Ruteng dalam mengikuti kegiatan yang ada tersebut.
Dijelaskannya, kegiatan yang diselenggarakan JPIC Keuskupan Ruteng, sebenarnya untuk memberi jawaban terhadap tiga pertanyaan berikut.
Pertama, waktu pastor-pastor pakai jubah pergi demo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, demo di Kantor Bupati, di depan gedung DPRD ataupun di Ruteng ini, banyak umat yang bilang begini, Pastor-pastor so kut co kole dise demo ho ga. Toe kaut urus ngaji ise (Pastor-Pastor ini, untuk apa lagi mereka berdemo. Mereka tidak mau urus doa saja).
"Pertanyaan pertama adalah, apa sebenarnya peranan Gereja ini? Dan esok kita akan berikan jawan atas pertanyaan ini dalam pertemuan," cetusnya.
Pertanyaan yang kedua, ada banyak orang berpandangan bahwa JPIC itu sama dengan LSM.
"Apa itu JPIC? LSM kah? Dan pada pertemuan besok atau lusa akan diberikan jawaban soal itu juga bahwa JPIC bukanlah LSM," cetusnya.
Pertanyaan yang ketiga bahwa kita yang merasa diri Katolik ini karena Pembaptisan. Lalu, apakah Pembaptisan itu hanya sebuah identitas bahwa kita adalah pengikut Yesus Kristus?
“Ternyata tidak. Bahwasannya, pembaptisan yang kita terima bukanlah hanya sebuah identitas yang menunjukkan bahwa kita ini adalah pengikut Yesus Kristus. Tetapi lebih dari itu, melalui pembaptisan kita diberi tugas. Jadi, pembaptisan itu lebih kepada penugasan, baik sebagai nabi, Imam dan Raja,” jelasnya.
Itulah ketiga pertanyaan penting yang akan kita geluti dalam pertemuan kita dalam tiga hari ini.
"Jadi, kegiatan yang kita jalankan selama tiga hari ini adalah sebuah kesempatan untuk belajar bersama, yaitu memberikan penguatan dan semngat kepada kita untuk kita bertekun dalam pastoral," ujar RD Marthen.
Sementara itu, RD Herman Ando, dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta JPIC yang sudah mempersembahkan waktunya untuk Tuhan.
"Saya ucapkan terima kasih untuk waktu yang kalian persembahkan untuk Tuhan. Saya yakin Bapa Uskup yang sedang berziarah ke tempat lain saat ini juga mendoakan kegiatan akbar ini," ungkapnya.
Disaksikan Floresku.com, para peserta yang merupakan keterwakilan seksi JPIC dari setiap paroki se-keuskupan Ruteng mulai berdatangan pada pukul 01.00 Wita. Mereka tampak bersemangat dan penuh antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang ada. (Jivansi). ***
3 tahun yang lalu
3 tahun yang lalu