Luar Biasa! Pancawindu SMA Katolik Pancasila Borong, Matim Terwujud, Para Alumni Akhirnya Saling Bertemu

Sabtu, 22 Oktober 2022 12:08 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

MISA PANCAWINID.JPG
Musa Kudus Pancawindu SMAK Pancasila Borong, Matim, Sabtu, 22 Oktober 2022. (Filmon Hasrin)

BORONG (Floresku.com)- Hari ini, Sabtu 22 Oktober 2022 adalah hari puncak perayaan Pancawindu SMA Katolik Pancasila Borong. Perayaan dilangsungkan di halaman tengah sekolah. 

Usia yang ke-42 tahun tidaklah mudah untuk ditapaki. Berbagai tantangan dan kemajuan telah dilewati lembaga ini, saat ini pun masih kokoh dan eksis.

Pantauan media ini, para alumni, guru, dan siswa siswi telah memadati kemah. Para alumni juga mulai megisi kursi per angkatan, dari angkatan 1980 hingga 2021. Kemudian, selain pastor yang bukan alumni, terdapat 3 pastor yang adalah alumni juga hadir memimpin misa di puncak Pancawindu.

Dalam kotbah, Romo Simon mengajak siapa saja yang pernah menimbah, memberikan, dan sedang menimbah ilmu di lembaga SMA Katolik Pancasila Borong untuk bersyukur karena atas semua perjuangannya lembaga ini menjadi seperti sekarang ini.

Acara tiup lilin Pancawindu SMA Katolik Pancasila Borong, Yang memegang kue adalah Pendidik SMAK Pancasila Borong, Simon Sabur,  yang meniup lilin ( sebelah kanan), perwakilan almuni angkatan 1980. (Foto: Filmon Hasrin).

"Kita harus bersyukur, sekolah ini seperti sekarang ini karena perjuangan para guru, alumni dan siswa siswi juga," ungkapnya.

Ia berharap agar SMA Katolik Pancasila lebih terkenal, tekadnya adalah pertumbuhan iman. Beriman dalam arti manusia bekerja sungguh-sungguh. Iman berasal dari Allah dan beriman itu pertemuan panggilan dan jawaban.

Alumni SMA Katolik Pancasila Borong, angkata 1994. (Foto: Filmon Hasrin).

Ia menambahkan, peserta didik harus menjadi pemilik ilmu bukan gudang penampung ilmu.

Mewakili undangan, Romo Herman Ando mengatakan sekolah ini tidak hanya bersinar tetapi harus sampai kepada keselamatan dan membuka ruang diskusi. Ruang diskusi bisa melahirkan gagasan dan merangkul perbedaan.

"Menerima guru dari berbagai latar yang berbeda, intinya memiliki potensi," ungkap Romo Vikep Reo itu usai misa bersama.

Alumni SMA Katolik Pancasila Borong, angkata 1992. (Foto: Filmon Hasrin).

Usai misa, berbagai acara menghiasi puncak Pancawindu seperti tarian adat Manggarai dan paduan suara yang dibawakan SMA K atolik Pancasila, paduan suara dan tarian adat Manggarai yang dibawakan SD Erduardus, Paduan Suara yang dibawakan SMA Katolik St. Gregorius Reo, olahraga THS-THM, dan Kempo. (Filmon Hasrin). ***