Menyulap Balkon Rumah Jadi Lebih Estetik dengan Tanaman

Selasa, 21 September 2021 11:58 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Bisnis-Hidroponik-di-Atap-Rumah-3.jpg
Sutriani Kamal mengecek tanaman hidroponik di kebunnya yang berada di atas atap rumahnya kawasan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Tangerang Selatan, Rabu, 14 Oktober 2020. Berkat ketelatenannya membudidayakan sayuran, Sutriani bersama suaminya sukses meraup untung dari hasil panen sayuran hidroponik sekitar Rp 5 juta setiap bulannya. Hasil panen yang hanya dipasarkan sekitaran lingkungan dan para UMKM di Kecamatan Ciledug sangat membantu perekonomian keluarganya dimasa pandemi. Pembeli dapat memanen atau memilih sendiri sayuran yang diinginkan dengan harga yang terjangkau Rp4 ribu per ikatnya.

JAKARTA (Floresku.com) – Berkebun bukan hanya dimiliki oleh masyarakat yang punya halaman rumah, tapi juga mereka yang tinggal di apartemen. Mereka yang tinggal di ketinggian memanfaatkan balkon sebagai ganti halaman rumah. Apalagi,cara bercocok tanam di Balkon tidaklah sulit.

Melati misalnya, perempuan paruh baya yang tinggal di Altiz lantai 3 ini menyulap balkonnya menjadi tempat bermacam-macam jenis tanaman. Bahkan Ia mengaplikasikan metode tabulampot alias tanam buah di dalam pot, seperti buah jeruk.

“Kebanyakan tanaman yang ada di balkon adalah yang saya suka dan saya bisa gunakan. Dari tanaman hias, tanaman rempah-rempah untuk bumbu dapur, dan buah jeruk,” katanya, saat ditemui di Apartemen Altiz Bintaro, Kota Tangerang Selatan, 17 September 2021.

Dari keterangan Melati, ia memang hobi bercocok tanam sejak lama. Sehingga saat tren bercocok tanam mulai ramai karena pandemi Covid-19, ia tidak kaget dan terus menekuni hobinya tersebut.

Ada satu rahasia Melati untuk membuat tanaman semakin sehat dan subur. Selain diberi pupuk yang tepat, kata Melati, ia rutin mengajak ngobrol tanamannya pada dini hari.

“Saya selalu bangun pukul 02.00 pagi, menyelesaikan ibadah dan kemudian mengobrol dengan tanaman-tanaman saya. Seperti curhat-curhat santai sebagai bentuk perhatian saya ke tanaman saya. Jadi nggak hanya dirawat dengan memberikan pupuk dan menyiram saja,” katanya.

Tren Menanam di Balkon Rumah

Banyak cara yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk tetap  produktif dan tidak stress ketika berada di rumah. Jika tidak bisa bercocok tanam di rumah atau kebun, mereka membawa aktivitas tersebut ke balkon rumah. Sehingga balkon menjadi taman kecil yang membawa suasana nyaman layaknya taman.

Kebun di balkon kebanyakan ditanam menggunakan metode tabulampot. Tak heran, jika BPS pernah melaporkan jumlah transaksi benih dan pot meningkat hingga 10 kali lipat di market place pada  Agustus 2020. Data tersebut tercatat dalam “Analisis Big Data di Tengah Masa Adaptasi Kebiasaan Baru” oleh BPS, sebagaimana dikutip lokadata.id.

Demfarm.id, sebagai salah satu portal pemberitaan seputar bercocok tanam juga kerap mendapat pertanyaan dari pengikutnya di Instagram terkait cara bercocok tanam di balkon rumah. Menurut inisiator Demfarm.id Khairunnisa Nurrahmah, pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah seputar jenis tanaman yang cocok untuk balkon dan rekomendasi pupuknya.

“Semua pertanyaan kami coba memberikan jawaban dan mengajak mereka untuk membaca artikel lengkap yang tayang di www.Demfarm.id, karena memang kami selalu membahas detail mengenai cara bercocok tanam, baik di kebun, halaman rumah, maupun balkon,” katanya.

Dalam artikel berjudul “Tanam Buah Stroberi di Bakon Rumah”misalnya, lanjut Khai, Demfarm mengulas beberapa tanaman yang cocok untuk ditanam di balkon. Selain itu, Khai juga mengatakan Demfarm juga merekomendasikan pupuk yang bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman.

‘Kami nggak hanya menginformasikan cara bercocok tanam yang umum, tapi juga berusaha memberikan rekomendasi pupuk yang bisa digunakan beserta takaran dosis per umur tanaman. Kami selalu mencoba memberikan edukasi kenapa pupuk di tiap umur tanaman bisa berbeda,” katanya.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat mencoba bercocok tanam di balkon adalah:

1. Memeriksa pencahayaan

Tidak semua apartemen mendapatkan lokasi dengan pencahayaan alami dan sinar matahari langsung. Untuk itu, sebelum memutuskan bercocok tanam di balkon, pastikan bahwa balkon memperoleh cahaya alami. Namun jika balkon tidak mendapatkan sinar matahari langsung, cobalah mencari jenis tanaman yang tidak memerlukan sinar matahari.

2. Vertical garden

Metode vertical garden sempat menjadi populer karena mampu menghemat ruang. Mengadopsi konsep ini di balkon, dapat menjadi terali sehingga membantu menghalangi orang melihat ke dalam balkon.

3. Pemilihan tanaman sesuai kriteria balkon

Untuk pemilik balkon yang mendapat pencahayaan sinar matahari langsung, cobalah untuk menanam sayur atau tanaman herbal yang mudah dirawat. Sebaliknya, tanamlah jenis bunga-bunga yang dapat tumbuh subur di lokasi yang teduh, misalnya hellebore, blood heart, impatiens, begonia, fuchsia, dan lainnya.

Beberapa tanaman yang paling mudah ditanam di dalam pot antara lain tomat, herbal krisan, umbi seperti tulip dan bakung, pansy, mentimun, daun bawang, selada,marigold, dan lainnya.