digital
Selasa, 27 Februari 2024 17:25 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) - Penjabat Bupati Nagekeo Raymundus Nggajo diundang Ditjen Bimas Katolik Suparman Sirait pada kegiatan Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (27/02).
Hadir sebagai narasumber, Raymundus menjelaskan upaya Pemerintah Daerah Nagekeo untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing melalui pembangunan di bidang pendidikan berciri khas Katolik.
Raymundus mengatakan, Pemda Nagekeo berencana menyediakan lahan hibah seluas 10 ha kepada Ditjen Bimas Katolik.
Pemanfaatan lahan 10 ha menurut Pj. Bupati adalah untuk pembangunan pendidikan berciri khas Katolik yang terintegrasi dari semua tingkatan (Taman Seminari, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK), dan Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik beserta sarana asrama serta rumah ibadah.
“Kami ingin membangun pendidikan terintegrasi. Kami mau bangun sekolah dari TK sampai Perguruan Tinggi dalam satu lokasi. Sekolah itu berciri khas Katolik,” ucap Raymundus.
Pendidikan berciri khas Katolik menurut Pj. Bupati dimaksudkan untuk menyiapkan generasi gereja yang berkualitas dan berkarakter Katolik. Raymundus berkisah pendidikan di Flores telah diletakkan dasar yang kuat oleh para misionaris masa lalu.
Seiring perkembangan zaman, kualitas pendidikan Katolik Flores mendapat tantangan termasuk tantangan kualitas juga pembiayaan.
“Banyak sekolah Katolik dirintis para misionaris pada masa lalu. Saat ini harus berjuang untuk meningkatkan kualitas di tengah banyak persaingan dan tantangan,” ungkap Raymundus.
Ia menegaskan, Pemda Nagekeo ingin kembali membangkitkan kualitas pendidikan Katolik. Ke depan Pemda Nagekeo akan bergandengan tangan dengan Ditjen Bimas Katolik.
Untuk itu, Pj. Bupati sungguh berharap adanya dukungan Kemenag melalui Ditjen Bimas Katolik untuk mengintervensi pembangunan sekolah terintegrasi ini.
Pastinya dukungan kerja sama antara Pemda, Kemenag, dan pempinan gereja setempat sangat diharapkan.
Lanjut Pj. Bupati, kerja sama Pemda Nagekeo dan Kemenag, dalam hal ini Ditjen Bimas Katolik, berjalan baik selama ini. Hal ini terbukti dari terbangunnya Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) oleh Ditjen Bimas Katolik di Wolosambi Kecamatan Mauponggo. “Namun itu belum cukup karena jumlahnya baru satu,” pungkas Raymundus.
Selain itu, Kemenag juga senantiasa mengalokasikan sejumlah anggaran untuk tunjangan profresi guru agama Katolik.
Lebih lanjut pemanfaatan tenaga penyuluh agama Katolik (PNS dan Non PNS) di setiap paroki (19 paroki dan 1 kuasi paroki) serta penerimaan tenaga guru agama Katolik dari Kemenag memberikan sumbangan positif bagi penguatan pendidikan di Nagekeo. (*).
sebulan yang lalu