Cinta
Senin, 24 Juni 2024 05:43 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Banyak peristiwa sering terjadi dalam hidup manusia. Ada peristiwa biasa, ada juga peristiwa luar biasa. Ada yang mudah ditangkap nalar dan dipahami, tetapi ada pula yang sulit.
Kisah kelahiran Yohanes dalam Injil Lukas 1: 57 - 66.80, merupakan salah satu peristiwa yang sulit dijelaskan. Yohanes lahir dari ayah dan ibu yang sudah sangat lanjut usia.
Zakharia, ayahnya, tidak percaya akan berita Malaikat Gabriel. Akibatnya ia menjadi bisu. Tetapi, setelah anak yang dijanjikan itu lahir dan ketika hendak memberikan nama kepadanya, Zakharia menuliskan nama Yohanes, artinya, Allah penuh kasih karunia. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia dan terlepaslah lidahnya sehingga ia dapat berbicara lagi. Ia mulai memuliakan kasih setia Allah.
Pemberian nama Yohanes oleh Zakharia menjadi bukti bahwa Zakharia percaya kepada Firman dan rencana Allah. Itulah sebabnya ia bisa berbicara dan berkata-kata lagi.
Zakharia menjadi bisu karena tidak percaya kepada Khabar malaikat. Sebaliknya, ia bisa berbicara lagi karena percaya. Bukti kepercayaan yakni ia memberikan nama Yohanes kepada anaknya, sesuai dengan nama yang disebutkan Malaikat Gabriel. Tetapi, nama ini justeru bertentangan dengan tradisi Yahudi.
Mukjizat bisa terjadi dalam hidup kita apabila kita sungguh percaya kepada Allah dan janji-janji-Nya yang tertulis dalam Kitab Suci.
Mungkin jarang kita alami mukjizat karena kita kurang percaya, ragu-ragu dan terus bimbang. Kita juga kurang yakin bahwa Allah dapat melaksanakan mukjizat-Nya melalui kita.
Kita mohon agar Tuhan tambahkan iman kita sehingga kita pun dapat menyaksikan dan menjadi jembatan bagi Allah untuk menyatakan keagungan karya dan mukjizat-Nya di dunia.
Kewapante, 24 Juni 2024