Yesus
Jumat, 13 September 2024 22:01 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Dalam hidup sehari-hari salib mengandung banyak arti. Salib bisa menjadi simbol kegagalan dan pelbagai jenis penderitaan. Terkadang orang sebut beban hidup sehari-hari, pengalaman kesepian, atau dibuang dan dikucilkan sebagai sebuah salib.
Sering ada anak nakal dan sulit diatur oleh orang tua atau guru, tetapi tetap saja diterima maka ia menjadi salib.
Demikian pun seorang isteri yang sulit pahami suami, atau sebaliknya, suami tidak mengerti isteri. Ini menjadi salib suami atau isteri. Atau seorang komunitas biara bisa juga diterima sebagai salib komunitas. Dan lain-lain.
Tetapi, ketika kita lihat salib yang dipasang di atas bubungan sebuah gedung, di pintu depan rumah, kuburan atau pada leher atau kalung seorang ibu, atau pada cincin seseorang, maka kita langsung menangkap makna di baliknya.
Salib itu mau memberi tanda bahwa gedung, kuburan dan orang yang mengenakannya menjadi milik Yesus. Orang yang memakai cincin atau kalung salib, dan gedung atau bangunan yang dipasang salib punya hubungan erat dengan Yesus tersalib.
Hari ini kita merayakan pesta pemuliaan Salib Suci.
Perikop Injil Yoh 3:13-17 mewartakan tentang misteri Anak Manusia yang harus ditinggikan di atas salib sebagai sumber keselamatan dan hidup bagi setiap orang beriman.
Kematian Yesus di salib menunjukkan bukti kesetiaan-Nya kepada kehendak Bapa. Selain itu, Yesus rela menerima salib karena yakin bahwa melalui salib manusia yang percaya dibebaskan dari hukuman dosa dan maut.
Kematian Yesus di salib menjadi tanda kemuliaan-Nya. Salib bukanlah tanda siksaan dan hukuman, melainkan takhta kemuliaan Yesus. Yesus dimuliakan di atas salib.
Karena itu, setiap orang yang percaya kepada Yesus tersalib akan selamat. Setiap orang yang memandang salib Yesus dengan penuh iman akan dimuliakan bersama Yesus.
Orang yang dimuliakan bersama Yesus mengalami hidup dan keselamatan, baik selama menjalani hidup di dunia ini, maupun kelak pada akhir zaman.
Sebagai pengikut Yesus tersalib, kita selalu menimba kekuatan dari Yesus degan selalu memandang Yesus tersalib.
Kita belajar rela berkorban demi kebahagiaan dan keselamatan orang lain. Kita berusaha mengambil bahagian dalam perjuangan orang yang menderita dan bersusah.
Itu berarti kita mau.solider dengan salib sesama. Kita bukan hanya omong tapi lakukan hal-hal nyata yang berguna bagi orang lain dan dunia.
Semoga Tuhan Yesus tersalib selalu melindungi dan memberkati kita.
Kewapante, 14 September 2024. ***