Tuhan
Selasa, 13 Agustus 2024 07:09 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
TUJUAN hidup setiap orang beriman (kristen) adalah masuk surga dan hidup kemuliaan bersama Allah. Orang selamat dan masuk surga merupakan janji dan sekaligus anugerah Allah kepada setiap orang beriman.
Tetapi, supaya orang bisa selamat dan masuk surga, orang mesti berjuang. Keselamatan dan surga adalah anugerah Allah yang menuntut perjuangan dan kerja keras untuk mendapatkannya.
Para murid bertanya kepada Yesus tentang siapakah yang terbesar dalam kerajaan surga. Mungkin mereka menyangka bahwa merekalah yang berhak menjadi terbesar karena mereka telah dipilih menjadi rasul.
Mereka juga telah meninggalkan segala sesuatu termasuk rumah, keluarga dan mengikuti Yesus. Mereka juga telah menyaksikan perbuatan-perbuatan luar biasa dan mukjizat Yesus.
Bukan cuma itu. Yesus menuntut syarat yang mesti dipenuhi untuk masuk surga, yakni bertobat dan menjadi seperti anak kecil, (bdk Mat 18, 1-5).
Orang perlu mengubah cara hidup lama,.membaruinya serta mengikuti cara dan pola hidup Yesus. Orang juga mesti menjadi seorang anak kecil yang tulus, rendah hati, percaya dan pasrah.
Kita disebut orang Kristen karena telah menerima sakramen pembaptisan dan sakramen-sakramen lain. Tetapi, sakramen-sakramen belum otomatis menjamin keselamatan kita dan masuk surga.
Kita mesti bertobat dan menjadi seperti anak kecil. Kita tinggalkan dosa dan salah. Kita mempromosikan dan hidup dalam kebaikan, kebenaran dan keadilan.
Kita juga nesti memiliki sikap seorang anak kecil yang percaya penuh dan berpasrah kepada Allah. Kita mesti rendah hati serta menggantungkan seluruh hidup dan keamanan pada Allah. Tanpa Allah dan kuasa-Nya kita tidak berdaya apa pun.
Mari kita berjuang untuk mendapatkan anugerah keselamatan yang dijanjikan Yesus kepada setiap orang beriman dan boleh masuk surga.
Kita berusaha untuk selalu membaharui hati san hidup. Kita memiliki hati seorang anak kecil yang selalu bergantung dan percaya kepada Allah. Semoga!
Kewapante, 13 Agustus 2024
2 hari yang lalu