Tuhan
Kamis, 21 November 2024 22:56 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Yerusalem menjadi tujuan akhir perjalanan Yesus di dunia. Dan, Yerusalem menjadi puncak karya keselamatan yang diwujudkan Yesus.
Yerusalem juga telah menghanyutkan perasaan hati Yesus karena kecewa. Itulah sebabnya Ia menangisi Yerusalem ketika melihatnya dari jauh.
Dan, perikop Injil Luk 19: 45-48 menegaskan bahwa ketika tiba di Yerusalem Yesus langsung masuk ke Bait Allah sebab Bait Allah merupakan pusat religius orang-orang Yahudi.
Yesus langsung mengingatkan orang-orang Israel tentang peran utama Bait Allah yakni sebagai tempat doa. Maka Ia mengusir semua pedagang dari Bait Allah.
Dan, setiap hari Yesus mengajar di Bait Allah Tetapi, para pemimpin agama Yahudi dan tua-tua membenci Yesus dan ingin membunuh-Nya.
Sebaliknya, seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin.mendengarkan-Nya sehingga para.musuh Yesus tidak.bisa membunuh-Nya.
Kematian Yesus menjadi puncak kebencian musuh-musuh Yesus. Yesus dijatuhi hukuman mati di salib. Tetapi, setelah tiga hari Ia mengalahkan maut dan bangkit dengan mulia.
Karena itu, bagi kita kematian menjadi jalan kepada hidup yang kekal. Kita tidak perlu takut akan maut. Yesus telah mengalahkan maut dan memberikan kita hidup kekal, yakni hidup yang lepas dari segala bentuk penderitaan.
Kita mesti tetap percaya dan berpasrah kepada Yesus Kristus. Kita pun mesti tetap berjuang sampai akhir. Sebab orang yang setia sampai akhir akan mencapai hidup penuh sukacita. Semoga!
Kewapante, 22 November 2024. ***
21 jam yang lalu