flores
Senin, 30 Mei 2022 23:03 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
TIMUNG (Floresku.com) - Program 10 ribu ekor induk babi milik Yayasan Peduli Foundation (YPF) mendapatkan dukungan dari Pastor Paroki Timung dan sejumlah umat Paroki Timung, Keuskupan Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Dukungan atas program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dicanangkan YPF disampaikan oleh Ketua PSE Paroki Timung, Marten Marong saat diwawancarai jurnalis media ini, Minggu 29 Mei 2022 usai berdiskusi dengan pendiri dan juga tim YPF terkait program 10 ribu ekor induk babi untuk Flores.
Marten mengatakan, program 10 ribu ekor induk babi yang dicanangkan oleh YPF sangat bagus dan juga perlu didukung.
Selain karena memiliki dasar dan tujuan yang mulia, yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat, program tersebut juga membuka pola pikir masyarakat untuk lebih bersemangat dalam melihat peluang yang ada, termasuk dengan berternak babi.
Oleh karena itu, Marten mengaku bangga dan bersyukur bisa mengenal dan bergabung dalam menyukseskan program yang dicanangkan oleh YPF tersebut.
"Saya tentunya bangga dan beryukur bisa mengenal dan bergabung dalam program ini. Selain karena punya dasar dan tujuan yang jelas dan mulia, program ini membuka cara berpikir saya sebagai masyarakat untuk melihat peluang yang ada dibaliknya, termasuk dalam hal berternak babi. Karena itu, bagi saya, program tersebut perlu kita dukung bersama," ungkapnya.
Lebih lanjut, saat ditanyai terkait jumlah anggota yang ikut dalam program tersebut, Marten mengatakan, “Sejauh ini sudah ada 18 orang yang audah bergabung Pak. Dan mungkin akan ada lagi yang akan bergabung kedepannya.”
Sementara itu, Pastor Paroki Timung, RD Servulus Juanda, dalam komentarnya saat ditemui media ini mengatakan bahwa sebagai pastor paroki, dirinya sangat mendukung program yang dicanangkan oleh Yayasan Peduli Foundation, yaitu Program 10 ribu ekor induk babi untuk Flores, termasuk di Paroki Timung.
“Apalagi, lanjut RD Servulus, program tersebut punya tujuan yang jelas yakni dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga cepat atau lambat, program yang ada pastinya akan berbuah.,” cetusnya
"Kalau umat sejahtera maka saya berpikir gerejanya juga akan sejahtera. Apalagi punya konsep dasar yang jelas, yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat dan memaksimalkan lahan yang tidur. Karena itu, saya tentunya sangat mendukung kehadiran program yang dicanangkan oleh Yayasan Peduli foundation ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, ketika disentil terkait lahan yang disiapkan untuk mengeksekusi program tersebut, RD Servulus Juanda, menyebutkan bahwa sejauh ini, paroki sendiri memiliki lahan seluas 6 hektar.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, beberapa bagiannya masih jadi lahan tidur atau belum dimaksimalkan. Karena itu, hadirnya program dari Yayasan Peduli Foundation kiranya bisa menjadikan lahan tidur yang ada menjadi lahan produktif.
"Saya sendiri juga kan tidak mampu mengelola seluruh lahan seluas 6 hektar ini kan. Karena itu, bersama dengan umat yang ada, kita bisa bagi lahan ini per orang sehingga mereka punya makanan ternak itu bisa ditanam di lahan yang selama ini belum dimaksimalkan," ungkapnya.
"Dan dalam kaitannya dengan program yang ada, nanti memang kegiatan ini menjadi kegiatan terpadu sehingga kalau nanti kalau kita berhasil dan sukses, paroki lain bisa datang untuk studi banding di sini," sambung RD Servulus.
Pendiri YPF, Gusti Sarifin dalam diskusinya bersama pastor paroki dan sejumlah umat Paroki Timung menjelaskan bahwa, program 10 ribu ekor induk babi yang dicanangkan oleh Yayasan Peduli Foundation sejatinya lahir untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat di daratan Flores, termasuk di Kabupaten Manggarai melalui usaha ternak babi.
Di samping itu, lanjut Gusti Sarifin, program yang ada tersebut juga lahir untuk meminimalisir lahan tidur yang selama ini belum dimanfaaatkan menjadi lahan produktif yang kemudian bisa memberi dampak bagi peningkatan ekonomi.
"Melalui program 10 ribu ekor induk babi ini, saya mau mengajak kita semua untuk bangun suatu gerakan bersama demi kemajuan ekonomi melalui usaha ternak babi ini< ujarnya.
"Nanti, bapak-ibu sekalian akan didampingi oleh dokter hewan. Mereka akan kontrol dan cari bibit babi yang berkualitas. Dan untuk cek lokasi pembuatan kandangnya, nanti akan ada tim tersendiri yang akan mengecek lokasinya. Kalau sudah cek, nanti kita akan buatkan kandang yang tentunya lebih modern," pungkasnya. (Jivansi). ***
3 tahun yang lalu