RENUNGAN KATOLIK, Jumat, 25 Juni 2021: "Adoràbat Iesum..." Mat 8:2

Oleh P Kons Beo SVD

(Pekan Biasa XII - Sta Febronia, St William dari Monte Vergine)

Bacaan I Kejadian 17:1.9-10.15-22
Mazmur 128:1-2.3.4-5
Injil Matius 8:1-4

Ia sujud menyembah Yesus

TETAP ada harapan dalam diri si kusta itu. Ia bernyali untuk menerobos orang banyak! Menembus zona merah baginya. Hanya ingin mencapai Yesus.

DI hadapan Tuhan si kusta lantas sujud menyembah. Itulah tanda kepasrahan. Bernada penuh harapan, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku" (Mat 8:2).

DAN pada saatnya, si kusta berubah jadi 'yang ditahirkan.' Tuhan telah meluputkannya dari area terkucil. Dari 'dunia kematian kepada alam kehidupan.'

"AKU mau, jadilah engkau tahir!" (Mat 8:3). Kini yang ditahirkan itu segera kembali mengawali  perjalanan hidup dalam semangat baru. Tuhan telah menaruh harapan dalam dirinya.

SIAPAPUN bisa alami 'sisi penuh kusta' dalam ziarah hidupnya.  Di situ, menjadi orang yang dijauhkan dari tatapan sesama sering jadi risiko yang tak terelakan. Syukurlah bila tetap ada harapan kuat untuk menggapai Tuhan.

MENGGAPAI Tuhan adalah segalanya. Karena di situ si kusta dikuatkan untuk bersikap 'beda dari orang banyak tentang diri dan penyakitnya.'  Dalam Yesus, ia akhirnya sanggup untuk kembali memeluk dan mengalami dirinya sendiri.

SEPATUTNYA mata hati kita tetap bercahaya  untuk memberi harapan dan peneguhan bagi yang terjerembab dalam 'sisi kusta di jalan hidupnya.'

TERKADANG, tetap terasa sulit bagi sesama yang tak beruntung  nasibnya untuk menerobos apapun yang  dipasang oleh dunia umumnya demi mencapai Tuhan. Sebaliknya, seorang murid Tuhan selalu berjuang agar sesama pun berada dalam harapan dan berkat di dalam Tuhan.

'Variasi orang kusta ada di sekitar dan di hadapanmu pula. Biarlah ia juga dapatkan tempat di hatimu. Seberat apapun dia.'

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati. 
Amin