Mencintai
Jumat, 10 Juni 2022 08:49 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
“Jika mata kananmu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah. Lebih baik bagi Anda untuk kehilangan salah satu anggota Anda daripada memiliki seluruh tubuh Anda dilemparkan ke Gehenna. Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah.” Matius 5:29-30a
Apakah Yesus benar-benar bermaksud demikian? Secara harfiah?
Kita dapat yakin bahwa bahasa yang mengejutkan ini bukanlah perintah literal, melainkan pernyataan simbolis yang memerintahkan kita untuk menghindari dosa dengan penuh semangat, dan menghindari semua yang membawa kita kepada dosa.
Mata dapat dipahami sebagai jendela jiwa kita di mana pikiran dan keinginan kita berada. Tangan dapat dilihat sebagai simbol dari tindakan kita. Jadi, kita harus menghilangkan setiap pikiran, kasih sayang, keinginan dan tindakan yang membawa kita kepada dosa.
Kunci yang benar untuk memahami perikop ini adalah dengan membiarkan diri kita dipengaruhi oleh bahasa yang kuat yang digunakan Yesus. Dia tidak ragu-ragu untuk berbicara dengan cara yang mengejutkan untuk mengungkapkan kepada kita panggilan yang harus kita hadapi dengan penuh semangat yang mengarah pada dosa dalam hidup kita. "Cabut itu ... potong," katanya.
Dengan kata lain, singkirkan dosa Anda dan semua yang membawa Anda ke dalam dosa dengan cara yang pasti. Mata dan tangan tidak berdosa di dalam dan dari dirinya sendiri; sebaliknya, dalam bahasa simbolis ini mereka dibicarakan sebagai hal-hal yang menuntun pada dosa. Oleh karena itu, jika pikiran atau tindakan tertentu membawa Anda ke dalam dosa, ini adalah area yang harus ditargetkan dan dihilangkan.
Mengenai pikiran kita, terkadang kita membiarkan diri kita terlalu memikirkan ini atau itu. Akibatnya, pikiran-pikiran ini dapat membawa kita kepada dosa. Kuncinya adalah “mencabut” pemikiran awal yang menghasilkan buah yang buruk.
Mengenai tindakan kita, kadang-kadang kita dapat menempatkan diri kita dalam situasi yang menggoda kita dan mengarah pada dosa. Kesempatan-kesempatan dosa ini harus disingkirkan dari kehidupan kita.
Renungkan, hari ini, pada bahasa Tuhan kita yang sangat langsung dan kuat ini. Biarlah kekuatan firman-Nya menjadi pendorong perubahan dan penghindaran dari segala dosa.
Tuhanku yang menuntut, aku minta maaf atas dosaku dan aku memohon belas kasihan dan pengampunan-Mu. Tolong bantu saya untuk menghindari semua yang membawa saya ke dosa dan untuk menyerahkan semua pikiran dan tindakan saya kepada-Mu setiap hari. Yesus, aku percaya pada-Mu. (Sumber: My Cathiolic Life).