Dunia
Sabtu, 12 Juni 2021 22:15 WIB
Penulis:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) -Presiden Joko Widodo secara virtual membuka gelaran rutin tahunan Pesta Kesenian Bali ke-43, Sabtu (12/6).
"Dengan memohon anugerah Tuhan Yang Maha Esa Pesta Kesenian Bali ke-43 tahun 2021, saya nyatakan dibuka," kata Presiden Joko Widodo yang ditayangkan melalui Akun YouTube Sekretariat Presiden (Setpres).
Kepala Negara mengatakan, dibukanya Pesta Kesenian Bali ke-43 , membuktikan Bali tetap bersemangat bangkit dari keterpurukan akibat merebaknya Covid-19. Bermodalkan kreativitas yang dimiliki oleh para pelaku usaha, kata Presiden, di sana selalu berupaya melakukan hal yang produktif.
Presiden Joko Widodo mengharapakan, pergelaran itu secara khusus dapat berdampak positif bagi partisipasi masyarakat yang melestarikan lingkungan sekitar yang menjadi andalan pariwisata selama puluhan tahun. Kemudian, juga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan penanganan Covid-19 yang diterbitkan pemerintah.
"Pilihan tema pemuliaan flora fauna dan seluruh keragaman hayati menyebarkan semangat konservasi dan hidup harmonis. Tema lainnya yang mengajarkan cara mencegah dan beradaptasi perlu dibuka kembali serta dikembangkan untuk mengambil pelajaran dari pandemi sekarang ini," tutur Presiden.
Dengan pergelaran itu, Bali dapat menunjukkan kepada dunia bahwa di masa mawabahnya virus global wilayah tersebut tetap mampu melestarikan alam. Dan telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap destinasi pariwisata.
"Kita tunjukan pada dunia Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman dikunjungi," ungkap Presiden.
Presiden melanjutkan, kunci utama dalam pemulihan perekonomian melalui sektor pariwisata di Bali adalah dengan menerapkan prokes secara ketat, vaksinasi yang digelar secara masif di berbagai wilayah strategis, dan melakukan kebijakan PPKM skala desa ketika ada infeksi Covid-19.
"Kunci utama untuk pemulihan ekonomi Bali adalah kemampuan kita dalam menangani pandemi," imbuhnya.
Berlangsung 12 Juni hingga 10 juli 2021
Pesta Kesenian Bali ke-43 diselenggarakan secara hybrid, di Taman Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, mulai 12 Juni hingga 10 Juli 2021.
Dalam sambutan pada pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-43, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan kegairahan Kita bersama dalam menyelenggarakan Pesta Kesenian Bali tahun ini; justru membuat masyarakat seni di Bali mampu beradaptasi secara kreatif dan inovatif, utamanya dalam cipta karya seni virtual, termasuk membangun kebiasaan baru dalam mengelola even seni secara hibrid (luring-daring), dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
"Inilah jati diri otentik masyarakat Bali, bahwa dalam kondisi apapun tetap mampu berkreasi dengan kualitas karya seni yang semakin meningkat dan membanggakan. Ketangguhan dan semangat bertubi-tubi inilah yang harus Kita teladani terutama bagi generasi milenial Bali," kata Gubernur Bali, Wayan Koster.
Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi
Gubernur Wayang mengatakan, Kesenian Bali ke-43 tahun ini dapat kita laksanakan dengan mengusung tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan). Beragam acara akan dilaksanakan selama 1 bulan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, antara lain: pawai (peed aya), pergelaran (rekasadana), lomba (pawimba), lokakarya (kriyaloka), sarasehan (widyatula), pameran (kanda rupa), parade (utsawa), dan pemberian Penghargaan Adi Sewaka Nugraha.
Tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi” merupakan pengejawantahan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu: Atma Kerthi (Penyucian Jiwa), Danu Kerthi (Penyucian Sumber Air), Wana Kerthi (Penyucian Tumbuh-Tumbuhan), Segara Kerthi (Penyucian Laut), Jana Kerthi (Penyucian Manusia), dan Jagat Kerthi (Penyucian Alam Semesta).
Tema ini secara khusus diimplementasikan untuk memuliakan dan menghormati keutamaan tetumbuhan, hewan, serta keragaman hayati yang ada di dalamnya.
"Acara PKB juga diisi dengan pameran IKM Bali Bangkit yang dilaksanakan oleh Dekranasda Provinsi Bali, melibatkan IKM dan UMKM pilihan dengan kurasi yang sangat ketat, sehingga dipastikan menampilkan produk-produk kerajinan unggulan Bali. Penataan pameran diatur dengan desain yang rapih, tematik, lapang, dan indah. Sehingga Kita bisa melihat tampilan sangat berbeda jika dibandingkan dengan pameran-pameran Pesta Kesenian Bali sebelumnya. Ayo nanti Kita lihat bareng dan bantu perajin Kita yang sedang kesulitan," jelas Gubernur Bali, Wayan Koster saat
Pesta Kesenian Bali merupakan festival kesenian tahunan untuk memberikan ruang aktualisasi serta wahana bagi seni-seni klasik maupun tradisional Bali.
Selain itu, Pesta Kesenian Bali ke-43 termasuk ke dalam salah satu program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2021 yang diluncurkan Kemenparekraf/Baparekraf pada April 2021.
Bernilai sejarah
Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menuturkan Pesta Kesenian Bali merupakan events seni dan budaya yang bernilai sejarah.
Karena sudah 43 tahun menjadi bagian dari nostalgia serta menjadi memori bukan hanya bagi orang Bali. Tapi juga secara nasional dan bahkan dunia internasional.
“Pesta Kesenian Bali secara filosofis juga menjadi media dan sarana membangkitkan semangat kita. Memotivasi masyrakat untuk menggali, menemukan, dan menampilkan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat. Membuka peluang usaha, dan lapangan pekerjaan,” ujar Menparekraf.
Pembukaan Pesta Kesenian Bali ini dimulai dengan penampilan Tari Baris Manggala Yudha. Tarian kepahlawanan yang bernuansa klasik, yang terdiri dari 6 orang penari. Tarian ini melukiskan persiapan sekelompok pasukan perang dari kerajaan Badung (Bandana) sebelum maju ke medan perang. (NDA)
3 bulan yang lalu