Kamis, 23 Juni 2022 14:02 WIB
Penulis:MAR
Editor:MAR
JAKARTA (Floresku.com) - Proses interviu atau wawancara merupakan tahapan selanjutnya ketika Anda mencari pekerjaan.
Setelah lolos tahapan pengiriman CV, biasanya hanya kisaran 2-3% pelamar saja yang akan diberi kesempatan wawancara. Bisa dibilang, proses interviu kerja bukanlah hal yang mudah karena Anda akan menyampaikan kemampuan secara langsung dengan perekrut.
Terutama bagi para lulusan baru, perasaan gundah hingga overthinking seringkali menghantui. Meski begitu, para pencari kerja tentunya berharap interviu dapat berjalan dengan baik.
Alhasil, para perekrut terpikat dan memilih Anda sebagai bagian dari tim mereka. Berikut Tips yang bisa Anda lakukan saat akan menghadapi wawancara kerja.
Ini penting untuk diperhatikan baik interviu online atau offline. Hadir tepat waktu memberi kesan kamu punya antusias, semangat, dan disiplin.
Jika interviu dilakukan secara tatap muka, datanglah ke kantor lebih cepat. Namun jika dilakukan secara online, cobalah hadir di room yang telah disediakan lebih awal.
Selain itu, saat melakukan wawancara daring, jangan lupa untuk mempelajari platform interviu yang digunakan untuk mengurangi gangguan teknis saat wawancara berlangsung.
Saat melakukan interviu, HRD menilai banyak hal, termasuk cara berpakaian. Karena itu, gunakan pakaian yang sopan dan rapi agar Anda terlihat profesional dan nyaman dipandang.
Berdasarkan data dari inc.com, 71% perekrut memilih untuk tidak mempekerjakan seseorang yang berpakaian tidak sesuai aturan. Inilah sebabnya Anda harus memperhatikan pakaian Anda ketika melakukan wawancara kerja.
Sekarang, banyak HR atau karyawan dari perusahaan tertentu yang sering membagikan tips seputar melamar kerja dan interviu melalui sosial media. Tak jarang juga mereka membagikan pertanyaan-pertanyaan saat interviu dan juga cara menjawabnya.
Adapun pertanyaan umum yang bisa kamu pelajari contohnya adalah mengenai 'ceritakan tentang diri Anda'. Jawablah pertanyaan tersebut dari sisi akademis dan profesional saja dan jangan dari pengalaman atau latar belakang yang tidak penting.
Melakukan riset sebelum interviu bisa memberi Anda gambaran tentang perusahaan dan posisi yang dilamar. Riset bisa dilakukan melalui website resmi, sosial media, bertanya ke teman, dan siaran pers
Dengan melakukan riset, setidaknya Anda punya persiapan jika menghadapi pertanyaan ‘mengapa tertarik melamar di perusahaan ini?’ Jangan sampai ketika dilontarkan pertanyaan itu, Anda tidak mengetahui apa-apa tentang perusahaan tersebut.
Selain mempelajari tentang perusahaan dan posisi yang dilamar, jangan lupa untuk mempelajari diri sendiri. Ketahui apa kelebihan, kekurangan, kemampuan yang Anda miliki.
Selain itu, pengalaman kerja atau organisasi, pencapaianmu selama ini, cara menghadapi masalah atau tekanan, dan lainnya juga perlu dipelajari.
Dengan mengenali diri sendiri, tentunya Anda bisa menjelaskan tentang dirimu dengan lebih baik. Karena banyak pertanyaan saat interviu yang bertujuan untuk mengenal karakter kandidat.
Agar tak gagap dan gugup saat interview, lakukanlah latihan. Untuk melakukan ini, Anda bisa melakukannya dengan menghadap cermin sembari memperhatikan bahasa tubuh, tatapan mata, dan cara bicara.
Anda juga bisa latihan dengan bantuan teman. Gunakanlah aplikasi yang dipakai untuk interview dan minta teman Anda berpura pura sebagai rekruter.
Saat pertama kali bertemu dengan perekrut cobalah memberikan kesan yang baik. Perhatikan kerapian pakaian yang Anda kenakan.
Di samping itu, pastikan bahasa tubuh yang Anda tunjukkan tidak menimbulkan kesan yang kurang baik seperti, menguap, tidak melakukan kontak mata dengan perekrut, hingga tubuh layu yang menunjukkan kurang bersemangat.
Selain berkaitan dengan sopan santun, membuat kesan yang baik juga dapat menunjukkan kepada perekurt bahwa Anda serius menjalani tahapan interview tersebut.
Perkenalan diri biasanya tempat para perekrut menilai seberapa profesionalnya diri Anda. Hal ini bisa dilihat dari mulai dari ucapan salam, gestur tubuh, cara berkomunikasi, hingga penjelasan mengenai diri sendiri.
Ini adalah kesempatan untuk tahu lebih jelas tentang perusahaan. Sebab jika tidak, ini akan menimbulkan kesan bahwa Anda kurang tertarik dengan perusahaan.
Selain itu, dengan bertanya juga bisa meningkatkan komunikasi dua arah antara Anda dan perekrut. Anda bisa bertanya tentang step selanjutnya dari proses rekrutmen, tentang tantangan dari posisi yang kamu apply, atau budaya kerja di perusahaan tersebut.
Selain bersikap ramah selama proses wawancara berjalan, di akhir sesi, jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada perekrut untuk kesempatan dan waktunya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 23 Jun 2022