Ekonomi Indonesia
Selasa, 04 Juni 2024 09:04 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh: Maxi A. Perajaka
SEJAK awal tahun ini, para pendidik dan pemimpin industri terkait dunia pendidikan di berbagai belahan dunia sangat menantikan tren pendidikan terbaik pada tahun 2024 dan pada masa yang akan datang.
Harapan ini muncul karena mereka menyaksikan evolusi pesat dalam industri pendididkan selama beberapa tahun terakhir, ditandai dengan ide-ide baru dan teknologi baru.
Menurut mereka, momentum ini akan terus berlanjut, menghadirkan teknologi pendidikan baru, pendekatan pengajaran inovatif, dan ruang pembelajaran yang menginspirasi.
Mulai sekarang hingga ke beberapa tahun ke depan, sekolah mengarahkan energinya untuk mendukung kesejahteraan guru dan melibatkan kembali siswa melalui ruang pembelajaran inovatif dan teknologi pendidikan yang semakin canggih.
Akibatnya, kita akan melihat perubahan dalam cara teknologi pendidikan meningkatkan pembelajaran dan bagaimana sekolah mendukung guru, serta fokus baru pada aksesibilitas, pembelajaran sosial emosional, dan pendekatan pembelajaran individual yang meningkatkan hasil siswa.
Lima tren pendidikan terbesar
1. Kecerdasan buatan
Kecerdasan buatan (AI) telah meningkat sepanjang tahun 2023 karena platform AI generatif seperti ChatGPT dapat diakses secara luas.
Pada tahun 2024, AI akan menjadi semakin lazim di bidang pendidikan (terutama di negara-negara maju), mendorong perubahan kebijakan sekolah dan mendorong para pendidik untuk menemukan cara baru dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat ini.
Saat siswa mulai mengenal AI generatif. Mereka mulai mencari berbagai cara untuk mengadopsi teknologi ini di kelas.
Pemerintah dan para penyenlenggara pendidikan pun terus mendorong penggunaan AI untuk mendukung upaya bimbingan belajar, bertindak sebagai bantuan kreatif, dan membantu penelitian dan perencanaan akan sangat penting dalam membantu siswa belajar memanfaatkan teknologi dengan cara yang produktif dan etis.
Sekolah dan pendidik pun semakin giat mengintegrasikan AI sebagai alat pendidikan, yang mengarah pada pengembangan profesional AI dan pembuatan kebijakan sekolah AI.
Namun, upaya tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemerintah, Yayasan Pendidikan dan sekolah perlu memasukkan bahasa dan kebijakan tentang AI ke dalam kode dan praktik sekolah mereka untuk mencegah kecurangan dan penggunaan teknologi ini secara tidak etis.
Pengembangan profesional akan berperan sebagai dukungan yang berharga bagi para guru saat mereka menggunakan tekonologi berbasis AI.
Dengan panduan yang komprehensif, termasuk pedoman etika AI, para guru semakin ddimotivasi untuk mempelajari cara memanfaatkan AI untuk meringankan beban kerja mereka, sekaligus membangun pemahaman terhadap teknologi AI untuk mendukung penggunaan siswa yang beretika.
Sebagai bagian dari gereja Katolik, kita bersyukur, bahwa petinggi gereja di Vatikan menaruh perhatian besar pada perkembangan teknologi AI. Bahkan, tahun ini Paus Fransiskus menjadikan AI menjadi tema pokok Hari Komunikasi Sedunia. Lebih dari itu, Vatikan juga giat membahas Etika AI.
Sayangnya, karena keterbatasan sumber daya (kapital dan teknologi serta sumber daya manusia), sekolah-sekolah di negara berkembang, termasuk Indonesia, masih ‘meraba-raba’ dalam penerapan AI di dunia pendidikan.
Sementara otoritas, penyelenggara dan guru di sekolah-sekolah di NTT belum ada tanda-tanda hendak mulai menerapkan AI di sekolah. AI masih merupakan barang ‘asing’ atau ‘super mewah’ bagi sekolah-sekolah kita.
2. Mendukung guru
Menyadari peran penting yang dimainkan pendidik dalam membentuk masa depan, lembaga-lembaga pendidikan semakin memprioritaskan kesejahteraan guru untuk mengatasi masalah kelelahan guru yang banyak terjadi.
Pada tahun 2024 dan masa depan, sekolah akan melakukan upaya bersama untuk mempertahankan pendidik berbakat dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan meningkatkan profesionalitas mereka.
Pendidik memainkan peran penting dalam membentuk masa depan, sehingga memprioritaskan kesejahteraan guru adalah isu penting yang tidak hanya berdampak pada pendidik secara individu namun juga akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang diterima siswa.
Tahun ini, sekolah (pemerintah dan penyelenggara sekolah) mulai berinvestasi dalam strategi komprehensif untuk mengurangi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan guru.
Hal ini mencakup inisiatif seperti program pengembangan profesional, mengurangi beban administratif, dan meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja.
Institusi pendidikan harus melakukan perubahan sistemik untuk mengatasi pengalaman guru yang kelelahan, yang dapat dicapai dengan mendengarkan pendapat para pendidik dan membuat kebijakan responsif yang memprioritaskan kesejahteraan guru.
Mengingat hal ini, para pemimpin pendidikan juga merancang ulang ruang sekolah untuk menciptakan lingkungan yang lebih mampu memenuhi kebutuhan guru.
Ruang pendidik yang lebih baik menumbuhkan kolaborasi, kreativitas, dan rasa kebersamaan.
Selain itu, ruang-ruang ini menawarkan tempat bagi para guru untuk beristirahat dan memulihkan tenaga, menyediakan lingkungan kerja yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan guru.
Dalam hal ini, kita di NTT pun masih perlu berjuang keras. Alih-alih memikirkan kelelahan guru, otoritas pendidikan dan Yayasan-yayasan penyelenggara pendikan kita belum cukup berdaya untuk memperbaiki tingkat kesejahateraan para gurunya.
Banyak guru honor di sekolah-sekolah mengeluhkan kalau mereka hanya diupah sekadarnya. Ada yang menerima 300 ribu rupiah per bulan.
3. Ruang belajar yang dinamis dan menarik
Berbeda dengan desain ruang kelas tradisional, sekolah tahun 2024 dan masa depan beralih dari skema warna netral di ruang belajar.
Trennya kini condong ke arah lingkungan yang dinamis dan penuh warna yang penuh dengan pola dan tekstur.
Ruang-ruang yang ramai ini mempunyai dampak besar terhadap suasana hati dan perilaku siswa, menumbuhkan motivasi dan kesejahteraan.
Pada tahun 2024, sekolah akan memanfaatkan ide-ide desain yang lebih dinamis untuk menumbuhkan lingkungan di mana kreativitas tumbuh subur, dan siswa merasa terlibat dan energik.
Warna Pantone Tahun Ini 2024, Peach Fuzz, adalah sebuah langkah ke arah ini, menjembatani kesenjangan antara warna netral dan warna cerah.
Seiring berjalannya tahun dan kita bersiap memasuki paruh kedua dekade ini, kita pasti akan melihat warna-warna yang lebih hangat, cerah, dan energik seperti Peach Fuzz dalam desain dan warna gedung sekolah dan ruang belajar lainnya.
Peach Fuzz (Bulu Halus Persik) adalah nama yang diberikan untuk bulu halus dan kecil yang juga dikenal sebagai rambut vellus yang dapat ditemukan di mana saja di tubuh Anda (kecuali telapak tangan dan telapak kaki).
Paling sering, bulu halus persik mengacu pada rambut kecil di wajah Anda, terutama bibir atas, pipi, atau dagu.
Tren warna demikian, ternyata masuk hingga ke wilayahan pelosok dunia.
Terkait tren warna, kita beryukur bahwa di Kabupaten Nagekeo, misalnya, banyak gedung sekolah yang baru dibangun atau direnovasi tahun 2023 dan 2024 sudah mengikuti tren baru, menggunakan warna ‘bulu halus persik’ untuk mengecet gedung sekolah dan ruang kelasnya.
Namun, dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dunia pendidikan sejak pandemi ini, sekolah harus fokus menciptakan lingkungan belajar yang segar.
Melalui desain yang dinamis, sekolah dapat menghidupkan kembali persepsi ruang belajar dan menciptakan ruang yang membuat siswa dan pendidik merasa nyaman, membangkitkan inspirasi, mendorong kolaborasi, dan menanamkan energi dalam pembelajaran.
Ruang belajar dirancang untuk membuat siswa dan pendidik merasa nyaman, membangkitkan inspirasi, mendorong kolaborasi, dan menanamkan energi dalam pembelajaran.
Ruang belajar juga semakin dilengkapi dengan beragam fasilitas yang dapat menstimulasi visual, mengaktifkan sensorik berbeda, membantu para siswa untuk tetap terlibat dan puas di kelas.
Terkait desain dan fasilitas, sekolah-sekolah kita juga perlu berbenah lagi. Karena sebagian besar sekolah ki didesain dan dilengkapi fasilitas ala kadar.
Akibatnya, ruang belajar kurang memberikan rasa nyaman, tidak membangkitkan inspirasi, dan tidak menstimulasi visual dan sensorik yang berbeda.
Pada ujungnya para siswa kita belum bisa berpartisipasi secara optimal dalam kegiatan belajar mengajar, apalagi mecapai kepuasan belajar.
4. Aksesibilitas dan kesetaraan
Meskipun kesetaraan telah menjadi tren terdepan dalam pendidikan selama bertahun-tahun, tahun 2024 akan berpusat pada pengembangan kesetaraan melalui peningkatan aksesibilitas.
Menyadari keragaman kebutuhan siswa, sekolah akan mengambil langkah-langkah yang lebih proaktif untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif.
Untuk mencapai hal ini, lembaga pendidikan memprioritaskan penghapusan berbagai hambatan pendidikan untuk memastikan kesempatan yang adil bagi setiap siswa.
Tren ini mencerminkan komitmen untuk mengakui dan menghargai keberagaman siswa, memastikan bahwa setiap pelajar, apa pun kondisi fisik dan sosial-ekonominya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang secara akademis dan pribadi.
Untuk meningkatkan kesetaraan dan meningkatkan aksesibilitas, sekolah menerapkan teknologi baru dan metode pengajaran inovatif untuk memenuhi beragam gaya dan kemampuan belajar.
Kita menyaksikan, tahun 2024 ini, bahkan sejak beberapa tahun lalu, muncul suatu pola pikir baru yang menekankan kesetaraan dan aksesibilitas. Lembaga dan pemimpin pendidikan menyadari bahwa aksesibilitas bukan hanya persyaratan hukum tetapi juga merupakan aspek mendasar dalam menyediakan pendidikan berkualitas.
Oleh karena itu, di banyak sekolah di negara maju, terutama di sekolah-sekolah berbasis komunitas, diterapkan desain bangunan sekolah yang menganut prinsip ‘desain belajar universal’ (universal design learning/UDL).
Selain itu, sekolah-sekolah juga mulai dari teknologi pendidikan adaptif hingga desain ruang pembelajaran inklusif, fokusnya adalah mengakomodasi kebutuhan unik setiap siswa.
Di sekolah yang menganut prinsip UDL seperti itu, para siswa yang cacat fisik (yang menggunakan kursi roda atau yang menggunakan tongkat) tidak mengalami hambatan sedikit pun untuk mengakses ke seluruh ruangan dan fasilitas belajar.
Lebih dari itu, saat ini para pendidik di sekolah semakin dibekali dengan pelatihan khusus untuk lebih memahami dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh beragam pelajar, sehingga menumbuhkan suasana saling pengertian dan dukungan.
Dalam hal ini, sekolah-sekolah kita juga perlu berbenah. Sebab, banyak sekolah kita belum didesain menurut prinsip UDL, dan metode pembelajarannya belum menekakan kesteraan dan inklusisme.
Tidak heran, kita hampir tidak pernah atau jarang menemukan anak -anak cacat fisik hadir sekolah-sekolah umum kita.
Kita juga masih sering menemukan sikap diskriminasi dan tindakan bully atas dasar suku, ras dan agama, serta kondisi sosial-ekonomi.
5. Model pembelajaran nontradisional: Sekolah mikro, pembelajaran mikro, pembelajaran berbasis permainan, dan banyak lagi!
Beberapa model pembelajaran non-tradisional telah muncul selama beberapa tahun terakhir, namun kami memperkirakan bahwa pada tahun 2024 akan terjadi perubahan yang signifikan karena semakin banyak pembelajar yang berkomitmen pada pendekatan pembelajaran tidak konvensional ini.
Siswa dan guru sama-sama mencari alternatif terhadap pendekatan tradisional berbasis ceramah dan tes yang telah banyak digunakan di sekolah selama beberapa dekade.
Sebaliknya, metode pendidikan baru berfokus pada inovasi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi untuk melibatkan siswa dan meningkatkan hasil pembelajaran.
Dari sekolah mikro dan pembelajaran online hingga pembelajaran mikro dan gamifikasi, tahun 2024 akan menjadi tahun model pembelajaran non-tradisional.
Dalam perkiraan tren tahun 2023, kami mencatat bahwa pembelajaran berbasis permainan (gamifikasi) dan pembelajaran mikro ditetapkan menjadi tren besar pada tahun ini.
Pendekatan pembelajaran ini memperoleh banyak daya tarik pada tahun 2023, dan pada tahun 2024 pendekatan ini akan terus berkembang melalui penggunaan teknologi dan metode yang lebih baik.
Seiring dengan berkembangnya pembelajaran berbasis permainan, minat siswa terhadap peluang ekstrakurikuler esports juga meningkat.
Menyikapi hal ini, sekolah akan terus berinvestasi dalam penciptaan program dan ruang esports untuk memberdayakan siswanya agar berhasil dalam ekstrakurikuler ini.
Selain itu, kami berharap sekolah merancang lebih banyak ruang serbaguna di pusat media yang berfungsi sebagai ruang kreasi dan penayangan konten digital dan video, seperti konten berdurasi pendek yang digunakan untuk pembelajaran mikro.
Dikombinasikan dengan pembelajaran online dan campuran, sekolah mikro telah mengambil alih posisi pendidikan alternatif, dan kami memperkirakan tahun 2024 akan menjadi tahun yang besar untuk perluasan pendekatan pembelajaran ini.
Dengan pusat pembelajaran ini, keluarga dapat mengirim anak-anak mereka ke lingkungan belajar yang disesuaikan yang menggabungkan berbagai pendekatan pendidikan yang dipersonalisasi dari homeschooling, sekolah online, dan desain ruang belajar yang inovatif di ruang kecil.
Sekolah-sekolah ini menawarkan berbagai peluang untuk mendukung pembelajaran siswa, mendorong bentuk pembelajaran mandiri, terpadu, aktif, dan dipersonalisasi yang melampaui pendekatan tradisional sekolah negeri atau swasta.
Karena sekolah mikro masih sangat baru, kita berharap pada tahun 2024 dan pada tahun-tahun mendatang akan terjadi perkembangan signifikan terhadap kerangka sekolah tersebut dan kebijakan yang memandu sekolah tersebut.
Dalam arti tertentu, Kurikulum Merdeka Belajar yang sedang diterapkan selaras dengan tren baru pendidikan ini. Meski, konsep dan penerapannya perlu terus dibenahi, agar tidak membuat para siswa merasa ‘merdeka belajar’ sama maknanya dengan ‘bebas untuk belajar' atau 'tidak merasa berwajib untuk belajarserius.’
Akhir kata, tentu saja semua kita berharap dan menantikan tren baru terus merevolusi pendidikan dan mentransformasi ruang pembelajaran kita, di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi NTT tercinta ini. ***.
23 hari yang lalu
sebulan yang lalu