SMK Tiara Nusa Gelar Sosialisasi 'Kurikulum Merdeka' Tingkat SMK

Jumat, 15 Juli 2022 12:34 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

sosialsisi.jfif
Sosialisasi 'Kurikulum Merdeka' Tingkat SMK di Rabu, 13 Juli di Aula SMK Tiara Nusa, Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong. (Filmon Hasrin)

BORONG (Floresku.com)-SMK Tiara Nusa menggelar ‘Sosialisasi Kurikulum Merdeka Tingkat SMK’ Tahun Pelajaran 2022/2023' pada Rabu, 13 Juli di Aula SMK Tiara Nusa, Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Kepala SMK Tiara Nusa, Juli Afria Mes mengatakan kedatangan dua narasumber yang cukup terpercaya dari Kampus Unika St. Paulus Ruteng bidang kurikulum untuk tingkat SMP, SMA, dan SMK sangat penting untuk mendalami strategi dan metode pembelajaran baru di SMK Tiara Nusa.

"Kami mengundang secara khusus dan kami sangat perlu karena tahun pelajaran baru mesti ada strategi baru metode pembelajaran," ungkapnya.

Lebih lanjut, metode sesuai perkembangan teknologi harus diikuti supaya tidak ketinggalan. 

Menurut dia, pergantian kurikulum ini memacu guru dan siswa untuk terus belajar dan menerapkannya.

"Sebelum kurikulum k13 kemarin, ada kurikulum KTSP. KTSP ini ‘kan memang beda, SMA, SMK. SMK ini 'kan prakteknya 70 persen dan teorinya 30 persen. Kita memilahkan dalam konteks sekolah itu sendiri, yang mau diterapkan sesuai sekolah," jelasnya.

Ia berharap agar para guru berkomitmen, percuma pelatihan hari ini dan selesai hari ini. Poin penting yang harus diterapkan adalah berjalannya 1 tahun pelajaran. Ini yang harus dilakukan.

"Omong tentang merdeka ini suasana sikap batin, antara guru tidiak mengalami tertekan. Kita di sini bukan datang cari uang, uang adalah akibat dari apa yang kita lakukan untuk sekolah swasta ini. Ini sekolah swasta bukan sekolah negeri," tegasnya.

Silfester Ngancu, Guru Bahasa Indonesia Kelas X SMK Tiara Nusa mengucapkan rasa tertarik dengan kedatangan narasumber dari perguruan tinggi yang diperecayakan lembaga Unika St. Paulus Ruteng yang menjelaskan terkait perkembangan kurikulum.

"Dari kurikulum 2013 terjadi perubahan ke Kurikulum Merdeka Belajar," ungkapnya.

Menurut dia, salah satu poinnya adalah bagaimana proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selanjutnya, di mana yang diprioritaskan bahwa guru lebih merdeka termasuk siswa.

"Kata kuncinya saja bahwa merdeka belajar, sehingga dengan dia punya penerapannya itu kembali kepada staf pengajar dan siswa itu sendiri sebagai obyek sasarannya," pungkasnya. (Filmon Hasrin). ***