ASN
Kamis, 01 Desember 2022 14:53 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur tampaknya harus bersiap-siap. Pasalnya, tambahan penghasilan (tamsil) yang diperuntukan bagi para ASN dikabarkan akan terjadi pengurangan sebesar 50 persen pada tahun depan.
Menyikapi hal ini, Fraksi Golkar dalam sidang paripurna pendapat akhir DPRD Kabupaten Manggarai terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Manggarai Tahun 2023 meminta pemerintah daerah untuk mempertimbangkan kembali pengurangan 50 persen tamsil bagi para ASN.
Hal ini ditegaskan Fraksi Golkar karena khawatir jika pengurangan tersebut juga akan berpengaruh pada kinerja para ASN.
Usai sidang, awak media kembali mencecar Bupati Hery Nabit terkait alasan di balik pengurangan tamsil sebesar 50 persen tersebut.
Menurut Bupati, hal tersebut terjadi karena kondisi keuangan yang terbatas.
"Kondisi keuangan kita memang terbatas yah. Yang paling penting adalah tidak hilang. Saya kira itu yang lebih penting," ungkap Bupati Nabit.
"Secara total kan penerimanya tetap banyak karena diterima 6 bulan sekali kan begitu. Inikan tidak diterima per bulan yah. Kalau terima tiap bulan akan terasa kurang, misalnya dari Rp450 ribu ke misalnya tadi Rp250 ribu.Tapi diterima 6 bulan kan tetap saja 250×6 kan begitu,” sambungnya kepada awak media di kantor DPRD Manggarai, pada Rabu 30 November 2022.
Lebih lanjut, dibalik alasan kondisi keuangan daerah yang terbatas, Bupati Nabit ternyata punya rencana menambah jumlah penerima TPP pada tahun depan.
“Yang kedua juga mungkin misalnya di sisi guru-guru honorer ya kan selama ini belum semua terakomodir atau dibayarkan tamsilnya kan tidak semua ada 500-an lebih saya lupa angka pastinya. Tahun depan kita masukkan sebagai tambahan, maksudnya yang selama ini belum pernah terima tahun depan ada 500 lebih. Kemudian ada yang naik 10 persen di sisi guru-guru misalnya ya ini akumulasi dari kondisi keuangan yang lagi menurun di sisi lain ada orang lain juga yang harus kita akomodir,” ujar Heribertus Nabit. (Jivansi). ***
19 hari yang lalu
6 bulan yang lalu