flores
Senin, 01 November 2021 12:03 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA (Floresku.com) - Setelah melewati proses seleksi administrasi, verifikasi usulan, pemaparan dan sidang penetapan, Sekretariat Warisan Budaya Tak Benda Kemendikbud akhirnya menetapkan, Tarian Ja'i, asal Ngada, Flores sebagai Warisan Takbenda (Intangible Cultural heritage) disingkat ICH Tahun 2021 di Indonesia.
Dalam rilisnya, John Lobo menerangkan bahwa Kepala Seksi Pelestarian Budaya dan Museum Warisan Budaya Nasional (WBN), Paschalia Asri didampingi Maestro Budaya Ngada, NTT, Yohanes Mopa (Yan Mopa) dan Aktivis Literasi, John Lobo, secara virtual melalui platform zoom, Selasa , 26 Oktober 2021, pukul 11.00 WIB menggelar Sidang Penetapan Tari Ja'i sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional.
Dalam sidang tersebut Kepala Seksi Cagar Budaya dan Museum, Paschalia menampilkan Tari Ja'i yang dilanjutkan dengan pertanyaan dari peserta yang hadir.
Konten yang disajikan mulai dari deskripsi yang jelas tentang Tari Ja'i, Asal Usul Tari Ja'i, Fungsi dan Makna, Jenis Tari Ja'i, Penggunaan, Penyajian, Gerakan, Ragam Gerak, Pola, Musik Pengiring, Busana dan Tata Rias dan perkembangan Tari Ja'i.
“Terima kasih kepada Ibu Paschalia Asri, Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman yang telah memberikan kepercayaan pada saya untuk hadir sebagai pendamping dalam sidang yang dilakukan secara zoom pada hari Selasa, 26 Oktober 2021 yang lalu.” Demikian ungkap maestro Tari 'Jai, Yan Mopa kepada media ini.
Penetapan ini merupakan pengakuan bahwa Ja'i adalah benar-benar tarian tradisional dari masyarakat Ngada yang terdapat pada budaya etnis Ngada di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ja'i merupakan tarian tradisional yang dilakukan secara massal dan merupakan ungkapan rasa syukur dan kegembiraan.
Tarian Ja’i ini merupakan salah satu tarian tradisional yang terkenal dan digandrungi masyarakat Ngada bahkan di seluruh kepulauan Flores. Tarian ja'i biasa ditampilkan dalam berbagai acara seperti perayaan, upacara adat, dan menyambut tamu kehormatan.
Anak muda Ngada saat ini memang sangat gandrung pada Ja'i tetapi dalam konteks profan. Bahkan banyak yang menciptakan dan mengkreasikan Ja'i dalam aneka bentuk.
Ini adalah bentuk respon dan tanggapan mereka terhadap lingkungannya, interaksinya dengan alam, serta sejarahnya. Melalui Tari Ja'i , anak muda NTT, terutama Ngada, merasa punya jati diri. Anak muda punya komitmen untuk memajukan penghormatan terhadap warisan budaya tak benda.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 'Warisan Budaya Tak Benda adalah segala praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan serta alat-alat, benda (alamiah), artefak, dan ruang-ruang budaya terkait dengannya, yang diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan dalam hal tertentu perseorangan sebagai bagian warisan budaya mereka.
Warisan Budaya Tak Benda meliputi tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa, seni pertunjukan, adat-istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan.
Selain itu, juga pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenal alam dan semesta serta kemahiran kerajinan tradisional. UNESCO jugaa mengakui Warisan Tak Benda sebagai sebagai bagian dari warisan budaya suatu tempat. (John Lobo) ***
6 hari yang lalu