HUT RI
Kamis, 21 April 2022 12:53 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
KISOL (Floresku.com) - Hujan lebat pada Rabu, 20 April 2022 menyebabkan sejumlah kampung di Kelurahan Tanah Rata , kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur terendam banjir dengan kedalaman bervariasi, mulai dari setinggi lutut kaki orang dewasa.
Air banjir mengenangi jalan, kebun, bahkan memasuki rumah sejumlah warga.
Banjir di Kampung Watunggong
Melalui akun facebooknya, Irenius Lagung, warga Kampung Watunggong memperlihatkan video tentang Kampung Watunggong yang tergenang banjir.
“Banjir bandang itu meluluhlantakan Uma Rato karena tidak ada saluran pembuangan menuju kali,’ tulis Irenius.
Selanjutnya Irienius menulis sebagai berikut:
Philipus Dola, salah seorang warga Uma Rato menuturkan bahwa banjir kali melampau banjir banjir sebelumnya "Baru kali ini banjir merendam rumah warga. Padahal hujan hanya berlangsung setengah jam" tutur Sesepuh Uma Rato itu.
Banjir menuyebabkan sebagian warga mengalami kerugian. Sekitar 1000 buah kelapa dan hewan piaraan babi (anak babi) raib terbawa banjir.
Pembangunan drainase di jalan lintas negara dari pusat kampung Watunggong menuju Leke menjadi penyebab utama. Sejauh ini belum ada pembangunan drainase penghubung dari jalan negara Ruteng-Ende menuju kali. "Ini akan sangat fatal bila Pemerintah tutup mata membangun sejumlah drainase penghubung menuju kali", tutur Gaspar Tandang.
Lebih lanjut, Gaspar menuturkan, pembangunan drainase di jalan negara idealnya harus diikuti dengan pembangunan tiga drainase penghubung menuju kali di Watunggong, Nio Raja, dan Sambi. Bila itu dibangun secara permanen maka banjir bisa dicegah.
Ia geram dan mendesak Pemda Manggarai Timur segera menganggarkan dana untuk pembangunan tiga drainase tersebut. Bila tidak dilakukan warga akan menghentikan pembangunan drainase di jalan negara yang saat ini sedang dikerjakan!!!”
Di Kampung Kambe
Selain di Kampung Watunggong, hujan lebat juga menyebabkan banjir yang menggnengji sejumlah rumah di Kampung Kambe, terutama sejumlah rumah yang berada di depan Seminari Pius XII, tepatnya di samping bagian selatan lapangan bola Seminari.
Adriana Yuli Kota yang akrab disapa Ann itu, mengungkapkan, hujan Rabu, 20 April 2022 kemarin menggenangi seluruh pekarangan rumahnya, dan dua rumah saudaranya, sehingga sangat mengganggu aktivitas seluruh anggota keluarga. Apalagi, banjir juga masuk ke dapur.
“Banjir selalu terjadi setiap kali ada hujan lebat. Penyebabnya adalah saluran yang berada di samping lapangan Seminari dan di depan rumah, sudah sangat dangkal,’ ungkap Ann pula.
Dia menambahkan, banjir tersebut juga menebarkan bau busuk karena saluran pembuangan tinja dari Seminari yang sejalur saluran air dari Seminari sudah pecah dan belum diperbaiki.
Ann menambahkan, pihaknya seudah menyampaikan keluhan mengenai banjir tersebut kepada pihak Seminari, tapi higga kini belum mendapat tanggapan.
Ann juga kuatir kalau hal seperti itu dibiarkan berlangsung lama dapat menggangu kesehatan keluarganya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, agar pihak Seminari ataupun Pemda Matim berkenan mengatasi banjir yang selalu menimpa kampungnya. (MAP). ***
8 bulan yang lalu
setahun yang lalu