Yesus
Jumat, 03 November 2023 06:22 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
NEW YORK (Floresku.com) - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menarik perhatian pada pemandangan yang 'mengerikan dan mengerikan' setelah serangan udara Israel yang menghantam kamp pengungsi Jabaliya yang padat penduduk di Gaza utara.
UNICEF menegaskan kembali seruannya untuk menghentikan 'pembunuhan dan penahanan anak-anak', serta menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.
Badan PBB UNICEF telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam kematian dan kehancuran dalam serangan udara terbaru Israel pada hari Rabu terhadap kamp pengungsi Jabaliya yang padat penduduk di Jalur Gaza.
Menggambarkan pembantaian itu sebagai “mengerikan dan mengerikan,” serangan kedua terhadap kamp tersebut dalam 25 hari pemboman terus-menerus di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut otoritas rumah sakit Gaza. Pasukan Pertahanan Israel mengatakan serangan itu ditujukan pada komandan Hamas, kombatan, dan infrastruktur.
Lebih dari 3500 anak terbunuh, hampir 7000 terluka
Pernyataan UNICEF mengatakan selama tiga setengah minggu terakhir ini, pemboman tersebut "dilaporkan mengakibatkan lebih dari 3.500 anak terbunuh...dan lebih dari 6.800 anak dilaporkan terluka."
UNICEF menggarisbawahi bahwa hal ini berarti lebih dari 400 anak-anak akan terbunuh atau terluka setiap hari selama periode ini, dan bahwa “hal ini tidak bisa menjadi sebuah kondisi normal yang baru.”
UNICEF mengingatkan hukum humaniter internasional yang mewajibkan mereka yang berada dalam konflik untuk menghormati dan melindungi penduduk sipil yang berlindung di kamp-kamp pengungsi dan pemukiman bagi pengungsi internal.
Pernyataan UNICEF mencatat “serangan sebesar ini terhadap lingkungan pemukiman padat penduduk dapat menimbulkan dampak yang tidak pandang bulu dan sama sekali tidak dapat diterima.”
'Pembunuhan dan penahanan' anak-anak harus dihentikan
Pernyataan tersebut menekankan lebih lanjut bahwa “anak-anak telah menanggung banyak penderitaan” dan bahwa “pembunuhan dan penahanan anak-anak harus dihentikan,” anak-anak tidak boleh menjadi target.
Sebagai kesimpulan, pernyataan tanggal 1 November tersebut menegaskan kembali seruan mendesak UNICEF “kepada semua pihak yang berkonflik untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan, untuk memastikan perlindungan semua anak, dan untuk akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan untuk memberikan bantuan penyelamatan nyawa dalam skala besar di seluruh Jalur Gaza. menurut Hukum Humaniter Internasional.”
UNICEF adalah badan kemanusiaan PBB yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan darurat kemanusiaan dan perkembangan kepada anak-anak di seluruh dunia. ***