OMK
Sabtu, 23 April 2022 09:58 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
RUTENG (Floresku.com) – Wakil Bupati (Wabup) Manggarai, Heribertus Ngabut mengatakan pemerintah akan akan membangun 13 ruangan belajar baru untuk SMPN 11 Ruteng pada Tahun Ajaran 2022/2023 mendatang.
Wabup Heri menegaskan hal tersebut saat berkunjung ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 11 Ruteng, pada Jumat 22 April 2022.
Setelah mendengar Kata Sambutan beserta laporan dan keluhan Kepala SMPN 11 Ruteng, Wabup Heri menyatakan bahwa kondisi fisik SMPN 11 Ruteng sama sekali tidak memadai untuk mendidik 434 orang siswa.
“Kondisi sebagaimana disampaikan Kepala Sekolah sangat tidak kondusif bagi proses pembelajaran. Kalau begini modelnya, tentu akan mengganggu impian dunia pendidikan untuk melahirkan generasi-generasi peserta didik yang cerdas,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Wabup Heri, pada hari ini kita coba untuk melihat bersama persoalan yang ada; bagaimana nasib anak-anak kalau modelnya begini, termasuk sarana dan prasarananya.
Lebih lanjut, Wabup Heribertus mengatakan, untuk mengatasi masalah sebagaimanakan disampaikan oleh kepala sekolah, dan mempertimbangkan jumlah perserta didik yang besar maka pemerintah akan membangun 13 ruangan kelas baru.
"Mari kita berdoa supaya rencana kita tidak berubah lagi bahwa tahun 2022/2023 karena kita akan bangun13 unit ruangan kelas untuk SMPN Negeri 11 Ruteng. Tahun 2022, kita rancang untuk bangun 7 unit ruangan kelas dan 6 unit lainnya akan dibangun pada tahun 2023. Kita berdoa ya supaya tidak terjadi perubahan yang luar biasa," ungkap Wabup Heri dan disambut tepukan tangan dari para hadirin.
Sebagai informasi, dalam kunjungan ke SMPN 11 Ruteng Wabup Heri didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai, Fransiskus Gero.
Mereka datang untuk meninjau proses pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di SMPN 11 Ruteng. Selain itu, mereka memantau kondisi bangungan dan lingkungan di sekitar sekolah.
Kehadiran Wabup Heri dan rombongan tersebut disambut secara adat Manggarai, mulai dari adat 'tuak curu' dan pengalugan hingga adat 'tuak kapu' oleh Kepala Sekolah SMPN 11 Ruteng dan Kepala Desa Bea Kakor serta para guru dan aparat desa setempat. (Jivansi).***
setahun yang lalu
2 tahun yang lalu