Kabupaten Sikka
Kamis, 27 Juli 2023 07:57 WIB
Penulis:redaksi
MAUMERE (Floresku.com) - Wakil ketua DPRD Yoseph Karimanto Eri gunakan dana pokok pikiran (pokir) tahun 2023 untuk adakan pelatihan desain grafis yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta LPK Karunia Bunda, Rabu (26/7).
Sebanyak 40 anak dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sikka mengikuti pelatihan desain grafis yang akan dilakasanakan selama satu bulan kedepan terhitung dari 26 juli sampai 28 Agustus 2023.
Yoseph Karmianto Eri Saat di wawancarai media ini mengatakan banyak peluang dan semangat anak-anak muda tetapi tidak didorong atau disentuh oleh vokasi-vokasi yang spesifik.
"Anak-anak muda ini punya kemampuan untuk mengoperasikan komputer akan tetapi tidak bisa mendesain grafis karena itu dirinya memandang penuh untuk mengalokasikan anggaran didalam APBD dan diberikan kepada dinas tenaga kerja", ucapnya
Lebih lanjut Manto menjelaskan “Saya melirik ada potensi yang terkandung di dalam usia anak-anak muda.”
"Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu menumbuhkan kreatifitas anak muda dalam membuat program kerja sebagai bentuk pemberdayaan kaum muda dalam menciptakan lapagan pekerjaan" jelasnya.
Sementara itu Pimpinan LPK Karunia Bunda Maumere, Marianus Milo saat diwawancarai media ini mengatakan sudah dua kali pihaknya mengadakan pelatihan desain grafis dengan Dana Pokir dari Wakil ketua DPRD Yoseph Karmianto Eri.
"Ini gelombang kedua,sebelumnya gelombang pertama di bulan juni kemarin dan saat ada 40 muda mudi lulusan SMK/SMA yang ikut pelatihan desain grafis," tuturnya.
Bantuan Pemkab Tak Kunjung Datang Menurut Marinus, sebenarnya pihak menerima banyak sekali pendaftaran yang ingin mengikuti pelatihan bisa memberikan banyak kuota kepada anak-anak di Kabupaten Sikka untuk mengikuti kursus desain grafis.
Namun, mengingat fasilitas komputer yang sangat terbatas maka kuota yang bisa dimanfaatkan pun terbatas. Kendala ini tidak bisa diselesaikan lembaganya dengan cepat.
"Kita punya lembaga ini komputernya sangat terbatas. Sebab komputernya harus sesuai spek yang bisa digunakan untuk desain grafis. Jadi, kalau komputer kita banyak maka kuota yang diberikan oleh juga banyak. Apalagi kursus ini gratis," ungkap dia.
Marianus mengaku sudah pernah mengajukan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Sikka untuk bisa memberikan bantuan komputer kepada lembaganya.
Namun sampai saat ini belum ada jawabannya. Peminat kursus desain grafis ini, jelas dia, di Kabupaten Sikka cukup banyak. Sayangnya, dengan keterbatasan fasilitas yang dimiliki lembaganya sehingga banyak anak-anak di Sikka tidak diakomodir.
"Banyak anak-anak kita yang baru tamat ini mau ikut kursus desain grafis. Tetapi kita tidak akomodir karena fasilitas komputer yang kami miliki sangat terbatas. Saya berharap ada bantuan komputer dari pemerintah daerah," ungkap Marianus. (Mardat). ***
12 hari yang lalu
sebulan yang lalu