Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat Pimpin Misa Krisma di Paroki St Klaus Kuwu
redaksi - Minggu, 21 November 2021 22:45KUWU (Floresku.com) - Bertepatan dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam, Gereja Paroki St. Klaus Kuwu menerimakan Sakramen Krisma bagi ratusan umat, bertempat di Gereja Paroki St. Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng, Manggarai, pada Minggu 21 November 2021.
Misa Krisma dipimpin oleh Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat didampingi Pater Rektor dan Pater Magister Novisiat Sang Sabda Kuwu, Romo Sekjen Keuskupan Ruteng, Romo Vikep Ruteng, Pastor Kepala SMA St. Klaus Kuwu dan Pastor Paroki dan Pastor Rekan Paroki St Klaus, Kuwu.
Hadir dalam perayaan Misa tersebu, sejumlah biarawan-biarawati, umat dan ratusan penerima Sakramen Krisma.
Tidak hanya itu, sejumlah aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan aparat kepolisian juga hadir untuk menjaga keamanan selama perayaan ekaristi berlangsung.
- SISI KEHIDUPAN: Membangun Sikap Inklusif di Tengah-Tengah Perbedaan Agama
- 'Tarian Ja'i' Warnai Misa Krisma di Paroki Santo Klaus Kuwu, Manggarai
- Banjir Rendam Waioti, Sikka, Warga Merugi Hingga Jutaan Rupiah
Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat dalam khotbanya menegaskan poin penting dibalik Sakramen Krisma yang boleh diterima oleh para peserta Krisma. Bahwasannya, kehadiran Roh Kudus melalui Sakramen Krisma tidak boleh disia-siakan.
Peserta krisma, lanjutnya, harus mampu merajut kembali bahasa manusia yg hancur oleh kebencian, balas dendam, ingin menang sendiri, dan juga iri hati.
"Ingatlah selalu tema misa : Roh Kudus Menguduskan dan Mempersatukan dalam Semangat ‘Omnia in Caritate’. Bila Pentakosta adalah kisah pintu dan jendela telah terbuka, dan para murid sanggup berbicara kepada bangsa manusia, maka seperti itulah kekuatan dan keberanian yang harus kita miliki berhadapan dengan kenyataan hidup yang suram," ungkap Mgr. Siprianus.
Jurnalis media ini juga mencatat bahwa seluruh rangkaian perayaan ekaristi ini digelar dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Para penerima Sakramen Krisma terlihat mengenakan masker dan terlibat aktif serta penuh penghayatan selama perayaan ekaristi.
Perayaan ekaristi tersebut dimeriahkan oleh paduan suara para Frater Novisiat Sang Sabda Kuwu.
Setelah perayaan ekaristi dilanjutkan dengan acara resepsi bersama bertempat di Aula Paroki St. Klaus Kuwu yang juga ikut diramaikan dengan penampilan dari para siswa dan siswi yang berasal dari pelbagai sekolah, mulai dari tarian, vokal group, dancer, tarian Ja'i yang dibawakan oleh para Frater dari Novisiat Sang Sabda Kuwu.
Sambutan-sambutan
Usai perayaan Ekaristi, Uskup Ruteng yang diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutannya mengungkapkan rasa terimakasih kepada Pastor Paroki St. Klaus Kuwu, juga kepada pastor rekan Pastor dan seluruh umat Paroki St. Klaus Kuwu.
"Hari ini, ada sekian banyak putra-putri kita telah menerimakan Sakramen Krisma. Yakin juga bahwa berkat doa kita semua, kita pun boleh bertumbuh dalam iman," ungkap Mgr. Siprianus.
Lebih lanjut, Mgr. Sipri menegaskan salah satu poin penting yang perlu diingat oleh peserta Krisma. Bahwasannya, merima Sakramen Krisma bukan berarti bahwa kita tidak perlu lagi datang ke Gereja.
"Sebaliknya, Sakramen Krisma yang boleh adik-adik terima hari ini justru menguatkan adik-adik semua untuk lebih tekun dalam iman sebab sudah saatnya kamu sudah menjadi dewasa. Sekali lagi profisiat untuk adik-adik semua," cetusnya.
Lebih jauh, Uskup Siprianus mengatakan, di tengah pelbagai macam perubahan ini, termasuk pula persoalan yang berkaitan dengan pandemi Covid-19, dan St. Klaus Kuwu menjadi salah satu daerah yang masuk dalam zona merah. Namun puji Tuhan bahwa dengan kekuatan doa kita semua, perlahan-lahan kita lepas dari bahaya pandemi itu.
"Sekali lagi bahwa doa itu penting sekali. Doa merupakan keberserahan diri kita kepada Tuhan. Dan yang paling penting bahwa doa itu keluar dari hati yang paling dalam,"
Mengakhiri pembicaraannya, Uskup Siprianus menyampaikan terimakasih kepada semua yang hadir dan ikut ambil bagian dalam perayaan ekaristi tersebut.
"Terima kasih juga untuk kebaikan kalian semua yang sudah menerima kehadiran kami di tempat ini. Kehadiran kami tentu tidak hanya untuk merayakan ekaristi penerimaan sakramen krisma. Kehadiran kami di tempat ini juga untuk membawa berkat yang kami terima kepada seluruh umat yang ada di Paroki St. Klaus Kuwu. Berkat inilah yang akan menguatkan dan meneguhkan kita untuk tekun dan setia dalam iman kita," tutupnya.
Sementara itu, RD Gabriel Harim selaku Pastor Paroki St. Klaus Kuwu dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dan juga rasa terimakasihnya kepada Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat dan beberapa rekan Imam dari Keuskupan Ruteng yang sudah menyempatkan diri untuk hadir dan mengambil bagian dalam perayaan ekaristi serta memberikan sakramen Krisma bagi umat di Paroki St. Klaus Kuwu.
"Syukur kepada Tuhan karena berkat dan penyertaannya, kita semua boleh diperkenankan untuk merayakan misa penerimaan Sakramen Krisma pada hari ini. Terimakasih juga kepada yang mulia Uskup Ruteng yang sudah menyempatkan diri untuk hadir dan memberikan Sakramen Krisma pada hari ini. Yakinlah bahwa ketika kita semua dipersatukan dan dikuduskan oleh Roh Kudus dalam semangat 'Omnia In Caritate', kita pun juga boleh ada bersama hari ini dalam perayaan penerimaan Sakramen Krisma. Semoga Roh Kudus senantiasa selalu mempersatukan kita semua dalam semangat 'Omnia In Caritate", cetus RD Gabriel Harim.
Lebih lanjut, RD Gabriel Harim mengatakan, sebenarnya penerimaan Krisma ini diadakan tahun lalu atau saat bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta, tepatnya tanggal 31 Mei tahun 2020. Namun, karena pandemi virus corona sehingga misa Krisma inipun juga ditunda hari ini.
"Dan bersyukur bahwa pada Hari Ini, bertepatan dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja semesta alam, kita boleh mengadakan misa penerimaan Sakramen Krisma ini bagi para peserta Krisma yang berjumlah 850 peserta," imbuhnya.
Lebih jauh, RD Gabriel Harim juga menyampaikan informasi singkat terkait sejarah dan cakupan wilayah Paroki St. Klaus Kuwu.
"Dulu sebelum menjadi Paroki, Dia adalah stasi Kuwu. Pelindungnya adalah St. Klaus dan dirayakan setiap tanggal 25 September. Dan tahun berdiri, 1 Juni 1998 dan mekar dari Paroki St. Yakobus Wangkung-Rahong. Tahun ini akan memasuki usia yang ke-23 tahun. Paroki St. Klaus Kuwu terdiri dari 8 Wilayah dan 67 KBG dengan jumlah umatnya sesuai data Statistik per tanggal 31 Desember 2020 berjumlah 14.282 dengan jumlah KK sebanyak 1997 KK. Tidak hanya itu, di wilayah paroki St. Klaus Kuwu juga terdapat komunitas biarawan dan biarawati serta beberapa lembaga pendidikan, mulai dari tingakat SDK/SDI sampai tingkat SMA," ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, RD Gabriel Harim juga menyampaikan terimakasih kepada aparat keamanan, para panitia Krisma dan petugas Kesehatan dari Puskesmas Wae Mbeleng serta semua petugas liturgi yang sudah ambil bagian dalam melancarkan perayaan misa penerimaan Sakramen Krisma tersebut.
- Bila ke Sirkuit Mandalika, Jangan Lupa Singgah di Desa Wisata Tetebatu
- Banjir Rendam 101 Rumah Warga di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabuapten Sikka
- SENDAL SERIBU, Minggu, 21 November 2021: AKU ADALAH RAJA!
"Kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam melancarkan perayaan ekaristi hari ini, saya sampaikan terimakasih banyak," tutup RD Gabriel Harim.
Pantauan Jurnalis media ini terlihat bahwa sebelum dilangsungkannya perayaan ekaristi, kedatangan Uskup Ruteng yang didampingi oleh Romo Sekjen dan Romo Vikep serta beberapa rekan Imam dari Keuskupan Ruteng diterima secara adat Manggarai, 'Tuak Curu' dan pengalungan.
Setelah itu, Uskup Ruteng dan beberapa rekan Imam dari keuskupan Ruteng diarak oleh Group Ronda menuju ke Pastoran Paroki St. Klaus Kuwu. Di sana, Uskup Ruteng dan beberapa rekan Imam tersebut langsung disambut dengan adat 'Manuk Kapu'. (Jivansi) ****