BMKG Luncurkan Sistem Peringatan Dini Tsunami di Timor Leste

Jumat, 10 Oktober 2025 09:23 WIB

Penulis:redaksi

Timor Leste.jpg
BMKG Indonesia resmi meluncurkan Sistem Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami di Instituto de Geociências de Timor-Leste (IGTL), Dili, Kamis (9/10) (Humas BMKG)

DILI (Floresku.com) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia resmi meluncurkan Sistem Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami di Instituto de Geociências de Timor-Leste (IGTL), Dili. 

Langkah ini menjadi bagian dari dukungan Indonesia untuk memperkuat kapasitas mitigasi bencana di Asia Tenggara serta memperluas jangkauan layanan peringatan dini berbasis sains di tingkat regional.

Peluncuran dilakukan dalam kegiatan bertajuk “Strengthening Resilience through Geosciences”, dihadiri oleh Presiden IGTL Job Brites dos Santos, Sekretaris Negara Bidang Perlindungan Sipil Domingos Mariano Reis, serta pejabat tinggi kedua negara. 

Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah wujud nyata solidaritas dan kesiapsiagaan lintas negara menghadapi ancaman gempabumi dan tsunami.

“Kerja sama ini bukan hanya simbol persahabatan, tetapi komitmen nyata untuk melindungi masyarakat dari bencana,” ujar Dwikorita. 

Ia menjelaskan bahwa wilayah Timor Leste memiliki struktur sesar aktif yang berpotensi memicu gempabumi dan tsunami, seperti peristiwa tahun 1995 yang menimbulkan korban dan kerusakan parah di Dili.

Sistem baru ini mengadopsi teknologi Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) yang telah menjadi model peringatan dini untuk 28 negara di Samudra Hindia dan pusat informasi bagi 10 negara ASEAN. 

Melalui Nota Kesepahaman dan Perjanjian Implementasi 2024, kolaborasi BMKG–IGTL juga mencakup pelatihan teknis, pengembangan SDM, dan pertukaran teknologi.

Presiden IGTL Job Brites dos Santos menyampaikan apresiasi kepada BMKG atas dukungan dan transfer teknologi tersebut. “Ini tonggak penting bagi keselamatan publik Timor Leste,” ujarnya.

Dwikorita menegaskan, semua kerja sama ini berujung pada satu tujuan: “keselamatan masyarakat, nol korban, dan kesejahteraan berkelanjutan.” (*).