Investor
Sabtu, 15 Januari 2022 14:20 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bertekad akan mengoptimalisasi pengembangan sumberdaya manusia, industri dan investasi dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan Flores mulai tahun 2022 ini.
Hal ini dibahas oleh BPOLBF dalam rangkaian agenda kunjungan kedeputian melalui gelar audiensi hari terakhir bersama Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan (D2), Deputi Bidang Industri dan Investasi (D4), serta Deputi Bidang Pemasaran (D5) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Jakarta, 14 Januari 2022.
Audiensi itu secara khusus membahas program kerja BPOLBF tahun 2022 yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya, kelembagaan, industri, dan investasi, serta pemasaran produk pariwisata dan ekonomi kreatif kawasan koordinatif BPOLBF yang meliputi Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama).
Sekretaris Deputi 2, Adela Raung, mengutarakan bahwa audiensi seperti ini sangat penting agar kebijakan Pusat bisa selaras dengan yang dikerjakan BPOLBF di Labuan Bajo dan wilayah koordinatifnya, serta pentingnya kerja kolaboratif untuk bisa menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.
Adela juga menambahkan, sebagai tuan rumah side event tahun 2022, BPOLBF sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo perlu mengadakan pelatihan serta pendampingan untuk peningkatan SDM yang massif dan berkelanjutan di Labuan Bajo.
Menurutnya hal ini selaras dengan misi peningkatan kapasitas untuk mewujudkan pemulihan ekonomi nasional.
"Tahun ini Labuan Bajo akan mulai menggelar event-event dalam rangkaian menuju KTT G20, jadi harus ada upaya penyiapan kapasitas SDM yang memadai untuk mewujudkan pariwisata unggul, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk itu, kami dari D2 akan mendorong kolaborasi yang lebih intens dengan BPOLBF", jelasnya.
Menyambut baik masukan dari Sekretaris Deputi 2, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, menjelaskan bahwa BPOLBF selalu mengutamakan pemberdayaan SDM di semua program kerja yang dilakukan, baik itu dengan diadakannya workshop sampai pada pendampingan intens yang dilakukan terus menerus.
Shana juga menjelaskan tentang bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan bersama Deputi 2, seperti kolaborasi dalam program Floratama dan Side Event KTT G20.
"Ada beberapa bentuk kolaborasi yang bisa kita lakukan di tahun ini, terutama dengan Deputi 2 yang membawahi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan dalam ekosistem parekraf berkelanjutan seperti Ideathon, Floratama Academy, Pasar Floratama, Floratama Production, Floratama Travel Pass, Made In Floratama, serta beragam Side Event menuju KTT G20 yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo", jelas Shana.
Shana berharap, melalui program-program tersebut dapat menghasilkan SDM lokal yang unggul dan siap menunjang kemajuan parekraf kawasan Labuan Bajo-Flores.
Menurutnya, program-program tersebut sangat bisa dikolaborasikan dengan berbagai program Deputi 2 seperti pemberdayaan dan pembinaan kemitraan usaha masyarakat, pendampingan SDM Desa Wisata, gerakan sadar wisata, pelatihan kompetensi untuk SDM/tenaga kerja pariwisata dan pengembangan destinasi pariwisata prioritas.
Sementara Hanifa Makarim, Direktur Akses Pembiayaan sekaligus Plt. Direktur Manajemen Investasi, Deputi 4 mengatakan, sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Labuan Bajo mendapat perhatian khusus sehingga perlu banyak kolaborasi khususnya dengan deputi-deputi yang ada di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf.
Dalam audiensi yang digelar di Ruang Rapat Lt. 15 Gedung BUMN tersebut, Hanifa juga menjelaskan beberapa peluang kolaborasi yang dapat dilakukan mulai dari penyediaan, permintaan, pengaturan, sampai pada rantai pasok yang berkelanjutan yang ada di Labuan Bajo Flores.
Selain membahas peningkatan kapasitas SDM Parekraf, BPOLBF juga menggelar audiensi bersama Deputi Bidang Pemasaran (D5), secara khusus membahas tentang mekanisme pemasaran produk parekraf Floratama dengan target utama peningkatan kunjungan dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Menurut Sekertaris Deputi 5, Sumarni, dalam audiensi yang digelar pada Kamis (13/01) di Ruang Rapat Lt. 17 Kemenparekraf, DPSP Labuan Bajo punya kekhasan dengan Komodo yang menjadi kekuatan utama untuk menggaet pangsa pasar mancanegara.
Hanya saja, selama pandemi, pola wisata sudah berubah, begitupun dengan target wisatawan yang lebih banyak diisi wisatawan nusantara (Wisnus), sehingga pola memasarkan produk parekraf Labuan Bajo-Flores juga harus disesuaikan dengan kondisi terkini.
"Fokus utama kita saat ini adalah memastikan destinasi kita siap untuk dikunjungi, jadi BPOLBF bisa mulai memproduksi konten-konten seperti video promosi terkait progres Labuan Bajo sekarang seperti apa, terutama menyambut KTT G20. Sehingga ketika nanti wisatawan mancanegara sudah mulai berdatangan, Labuan Bajo sudah siap. Dan untuk mendukung itu, kami siap berkolaborasi!", tegas Sumarni. (Tedy N.)
2 bulan yang lalu
7 bulan yang lalu