Catatan Ringan atas Lagu Ende Lio di 'Flores The Singing Island Virtual Festival'

Rabu, 18 Agustus 2021 11:04 WIB

Penulis:MAR

Editor:Redaksi

JAMAICA.JPG
Penampilan 'Jamaica Cafe' dalam Flores The Singing Island Virtual Festival (Screenshoot Youtube Kemenparekraf)

Gusti Tetiro *

"So suka podo tei penga molo" adalah salah satu frasa dari lagu yang dinyanyikan Celly Pula dkk di Flores The Singing Island Virtual Festival, yang membuat saya senyum-senyum sendiri. Saya ingat kisah-kisah masa kecil.

Sebagai anak guru di kampung, nutrisi saya relatif terjamin sejak kecil. Tetapi, tidak selalu demikian dengan beberapa orang.

Suatu hari di tahun 90-an, pada musim panas di Flores yang rawan paceklik, saya bertamu ke pondok seorang petani di suatu bukit. Sang petani menyuguhkan ubi rebus, ikan air tawar, udang dan sambal lalapan. Enak sekali. Saya menyantap dengan lahap.

Pulang ke rumah dengan semangat saya bercerita kepada orang tua. Orang tua malah meminta saya membawa 5 kg beras kepada sang petani. Loh, kenapa?

“Kau makan di pondoknya, enak. Saat kau pulang, dia putar otak setengah mati pikir mau makan apa sore-malam nanti. Bagimu, makan ubi mungkin untuk senang-senang, tetapi untuk dia, itu makanan pokoknya. Musim kering begini, dia mungkin tidak punya beras,” jelas ibu saya.

Dengan senang hati saya mengantar beras ke pondok sang petani. Saya diberi buah tangan cukup banyak: singkong dan bengkoang.

Kemarin, saat dengar penggalan syair lagu "so suka podo tei penga molo", saya awalnya tersenyum, lalu tidak sadar air mata jatuh. Ingat lagi bahwa lagu itu adalah ekspresi orang Lio untuk menghibur hatinya. Untuk menertawakan getirnya hidupnya.

Dan, hanya dengan cara demikian, orang-orang kami, yang musically dwell itu, mempunyai harapan untuk melanjutkan kehidupan dan memperjuangkan suatu masa depan yang harus semakin baik dari generasi ke generasi.

I love you, Lionese. I love you, Endenese. Respect!

 

* Gusti Tetiro,  Jurnalis di Jakarta  asal Ende Lio