gubernur NTT
Jumat, 22 Oktober 2021 21:08 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
KUPANG (Floresku.com) - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menggelar ujian atau sidang terbuka Promosi Doktor Bidang Studi Pembangunan dengan Promovendus atas nama Viktor Bungtilu Laiskodat yang adalah Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sidang digelar secara tatap muka dan diikuti secara daring dari Balairung UKSW Salatiga, Jumat, (22/10) pagi.
Sidang tersebut dilakukan oleh Komisi Penguji terdiri dari penguji eksternal Profesor Frederick Luka Benu, Penguji II Profesor Gatot Sasongko, Penguji III Titi Susilowati Prabawa, Promotor Profesor Daniel Kameo, dan Co-Promotor Profesor Intiyas Utami serta Dr Wilson Therik. Bertindak sebagai pimpinan sidang adalah Dr Suryasatriya Trihandaru.
Baca juga:Sekilas Memori tentang Kunjungan Sri Paus Johanes Paulus II ke Indonesia, Oktober 1989
Turut hadir Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Sekda NTT Benediktus Polo Maing, Wakil Ketua DPRD NTT Chris Mboeik, dan Staf Khusus Gubernur NTT Pius Rengka.
Hadir pula secara virtual, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo, Kepala Dinas PMD NTT Viktorius Manek, dan ratusan masyarakat NTT.
Dalam sidang terbuka yang berlangsung cukup alot dan dramatis, Promovendus yang juga Gubernur NTT itu berhasil meraih nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,92.
Baca juga:Yos Borgias, Guru SMAK St Petrus Ende Masuk 10 Besar Lomba Cipta Lagu Tradisi
“Promovendus Viktor Bungtilu Laiskodat memperoleh indeks prestasi kumulatif 3,92 sehingga kepada yang bersangkutan dinyatakan lulus dan berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Pujian, ” tandas
Pemimpin Sidang Dr. Suryasatriya Trihandaru disambut tepuk tangan meriah undangan yang hadir
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat berhasil mempertanggungjawabkan disertasinya yang berjudul “Tranformasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur (Inclusive, Local Resources-Based, Sustainable).”
Dalam risetnya, Viktor membuat grand design dan peta jalan bagi pariwisata NTT. Dia berharap hasil studinya dapat digunakan sebagai sebuah frame work bagi pembangunan pariwisata NTT menuju pariwisata inklusif berkelanjutan dengan basisnya pada sumber daya lokal. (Mar) ***
2 tahun yang lalu