Kata Netizen (FB/Hardy Sungkang): Remaja Butuh Ruang (Refleksi tentang Ruang dan Sosial)

Senin, 15 November 2021 13:05 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

Facebooker Hardy Sungkang
Facebooker Hardy Sungkang (www.facebook.com)

RUTENG (Floresku.com) - Pada Senin, 15 November 2021, tepatnya pukul 13.00 Wita, facebooker Hardy Sungkang yang diketahui berdomisili di Kota Ruteng menulis rangkaian kata pada akun Facebooknya yang menggambarkan situasi yang diamatinya terkait kehidupan para remaja di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT. 

Dalam unggahannya, facebooker Hardy Sungkang menulis:  Di kota Ruteng masih seringkali ditemukan pelajar yang berduaan sama pacarnya dalam kos. Remaja yang merokok belum pas umur. Remaja yang tawuran di lokasi umum dan remaja yang suka minum dan mabukan di jalan. 

Fenomena ini rupanya tidak akan lekang oleh waktu dan habis oleh wejangan moral semata. Lantas, apa tindakan nyata yang harus dan segara ditindaklanjuti untuk mengantisipasi fenomena tersebut?

Mari. Pemda dan kelompok kreativitas di Kota Ruteng untuk coba mengajak para remaja yang sering berkeliaran tidak jelas arahnya untuk  duduk dan berdiskusi sekedar ceramah biasa meski banyak omong kosongnya. Intinya waktu mereka terisi dengan aktivitas bermoral. 

 Remaja (kategori umur) sebetulnya membutuhkan satu asupan kebijakan sosial yang cukup menyenangkan mereka dalam bergaul. Hal itu pun salah satunya membentuk kelompok diskusi kecil-kecilan sambil menghirup kopi a la Manggarai dengan suguhan tema tentang remaja dan trenisasi era digitalisasi yang kian booming didengungkan. 

Sudah. Kita ambil latarnya di alam bebas dengan udara yang sedikit tidak mengganggu netralitas otak mereka. Sekedar, sambil melirik nona-nona cantik yang tebar pesona,πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ kita gorengkan tangan di atas lembar putih sambil merangkai kata dalam bentuk coretan bait berupa puisi tentang si nona cantik tersebut. Atau kegiatan apa saja yg memiliki nilai moralnya. 

Kalau hal itu dilakukan tidak mungkin tidak anak-anak remaja suka. Entah, terserah mereka merangkai sesuatu yang mereka lihat dari segi apa saja. Mungkin kita lontarkan pertanyaan terlebih dahulu adalah hal apa yang pertama anda lihat dari sosok seorang manusia (Perempuan) atau hal apa saja yang pertama menjadi daya tarik anda ketika melihat realitas alam semesta ini? 

Cukup ia merangkaikan satu kata saja dari sisi realitas atau fenomena yang ia lihat. Saya tidak tahu. Pasti hasilnya luar biasa. Nah itu sama kita menjawab pertanyaan metafisika saja. Eh, sudahlah.

Kemudian aksi coret-coret pada ruang publik yang kemudian kita klaim sebagai aktor vandalisme.

menyikapi aksi vandalisme tersebut, saya cenderung ke ranah kreativitasnya saja. Yang mana, sebetulnya aksi vandalisme bukan hanya sebuah coretan tanpa makna. Anak-anak (Pelaku vandalisme) sedang membutuhkan satu ruang kreativitas untuk mengekspresikan nalar mereka. 
Mari berpikir tentang masalah sosial ini.#butuh ruang, #butuh dibimbing.  (Jivansi) ***