Kudeta Niger Menimbulkan Ketidakstabilan yang Menyebar ke Seluruh Wilayah Negeri

Sabtu, 29 Juli 2023 10:50 WIB

Penulis:redaksi

cq5dam.thumbnail.cropped.750.422 (4).jpeg
Rakyat Republik Niger usai kudeta Jenderal Omar Tchiani, Rabu (26/7). (vaticannews.va)

NIAMEY (Floresku.com) - Jenderal Omar Tchiani telah menyatakan dirinya sebagai pemimpin baru Niger setelah kudeta minggu ini di negara Afrika Barat itu. Situasinya dilaporkan tenang tetapi para pengamat memperingatkan adanya penyakit yang meluas di semua bekas jajahan Prancis di wilayah Sahel.

Pengambilalihan militer di Niger dimulai pada hari Rabu (26/7) ketika pengawal presiden menangkap Presiden yang terpilih secara demokratis, Mohamed Bazoum, yang dilaporkan dalam keadaan sehat tetapi masih ditahan. tertawan oleh mereka.

Berbicara kepada bangsa dalam pidato yang disiarkan televisi, Jenderal Tchiani mengatakan junta mengambil alih karena apa yang dia katakan sebagai masalah yang belum terselesaikan di Niger, termasuk ketidakamanan, kejatuhan ekonomi dan korupsi.

Berbicara kepada Radio Vatikan, misionaris Comboni Pastor Giulio Albanese memperingatkan bahwa apa yang terjadi di Niger adalah gejala ketidakstabilan yang mengakar di seluruh wilayah Sahel.

Republik Niger  adalah sebuah negara yang terkurung oleh daratan di bagian barat Afrika

Niger berbatasan dengan Nigeria dan Benin di sebelah selatan; Mali di barat; Aljazair dan Libya di utara; dan Chad di sebelah timur. 

Nama negara ini diambil dari Sungai Niger. Ibu kotanya ialah Niamey. 

Niger adalah negara berkembang, dan merupakan negara dengan urutan ke-188 Indeks Pembangunan Manusia PBB

Sebagian besar daerah Niger yang bukan gurun terancam mengalami kekeringan secara periodik dan penggurunan. 

Pusat kegiatan ekonomi terkonsentrasi di sekitar lahan yang subur di selatan negeri, ekspor bahan baku, terutama bijih uranium. 

Niger menghadapi tantangan serius terhadap pembangunan karena posisi yang terkurung daratan, pendidikan yang buruk dan kemiskinan rakyatnya, kurangnya infrastruktur, perawatan kesehatan yang buruk, dan berbagai masalah lingkungan hidup. 

Sejak kemerdekaan, Nigeria telah hidup di bawah lima konstitusi dan tiga periode pemerintahan militer. 

Setelah kudeta militer pada tahun 2010, Niger telah menjadi negara demokratis, negara multi-partai. Mayoritas tinggal di daerah pedesaan, dan memiliki sedikit akses ke pendidikan lanjutan.

Penduduk Niger disebut Nigerien untuk membedakannya dari Nigerian yang berlaku untuk penduduk Nigeria. (Sumber: Vatican News). ***